Chapter 13

1.4K 166 33
                                    

• Author's pov

"Hari itu aku menemukanmu tergeletak di trotoar jalanan yang jauh dari sekolahmu. Aku langsung membawamu ke sekolahmu dan ternyata di sana sudah sepi. Tanpa pikir panjang aku langsung masuk ke salah satu kantor guru. Aku lupa siapa nama guru itu yang pasti dia perempuan. Ku jelaskan semuanya kepadamu awalnya dia menuduhku melakukan tindakan kekerasan padamu. Aku di usir dari sana, ah ya aku baru sadar mungkin penampilanku saat itu yang membuatnya mengira bahwa aku penjahat."

"Jadi kau yang menolongku waktu itu?"

Zayn tersenyum sambil mengangguk.

"Kita sudah bertemu tiga kali, tapi bahkan aku tidak tau siapa namamu." Ucap Oliva mencoba membalas tatapam Zayn.

"Tiga kali? Benarkah?" Tanya Zayn tersenyum. Olivia hanya mengangguk.

"Oh kau benar-benar melupakannya."

"Ah jadi maksudmu waktu itu kita sudah bertemu lebih dari tiga kali? Jelas aku lupa karena aku pingsan." Ucap Olivia memutar bola matanya.

Zayn hanya tertawa.

"Lalu bagaimana tas dan handphone ku ada padamu?"

- 2 jam sebelumnya.

Zayn menendang pintu yang terbuat dari seng tersebut hingga mengeluarkan suara yang begitu kencang membuat orang didalamnya terkejut bukan main.

"Hai mate! ada apa?"

"Berikan hasil rampokan dua hari yang lalu!"

Empat pria yang sedang bermain kartu itu langsung saling pandang.

"Aku sudah bilang beberapa kali pada kalian untuk tidak merampok lagi!"

Salah satu pria bernama David itu tersenyum miring lalu berdiri menghampiri Zayn.

"Aku sudah duga kau lebih memilih gadis itu ketimbang pertemanan kita, aku sudah mengawasimu dari pertemuan kalian yang pertama."

"Itu bukan urusanmu. Kembalikan tas dan handphonenya."

"Apa karna kau ingin pergi kau ingin mengatur semuanya?"

"AKU KETUA DISINI!" Teriak Zayn membuat David menutup matanya.

Bugh!

Tiga orang yang lainnya langsung ikut memukuli Zayn dengan membabi buta, tapi bukan Zayn namanya jika ia kalah. Zayn bangkit dan membalas mereka dengan pukulan-pukulan sekuat tenaganya.

"Awalnya aku pikir kau yang akan menggantikanku setelah aku pergi. Tapi sekarang aku salah orang." Zayn mendorong kerah David lalu menghempaskannya ke lantai.

"Mulai hari ini tidak ada lagi kelompok gila ini!!!" teriak Zayn mengambil jaketnya lalu dibakar didepan mereka semua.

"Dimana kalian menyimpan tas dan handphone itu?"

Mereka semua diam.

"Dimana Frank!" Bentak Zayn menginjak tangan Frank tergeletak di lantai membuat empunya menjerit kesakitan dan reflek menunjuk kerdus besar yang ada di pojok gudang ini.

Olivia menutup mulutnya tidak percaya.

"Aku harus mengobatimu Zayn." Ucap Olivia menarik tangan Zayn.

Home // H.S  Where stories live. Discover now