Chapter 32

1.2K 166 67
                                    

"Minumlah." Ucap Zayn sembari duduk disebelah Olivia yang sejak tadi termenung.

"Bagaimana ini Zayn?" Tanya Olivia dengan mata berkaca-kaca.

"Kau harus tenang okay."

"Liam pasti akan memberitahu Harry dan keluarga ku dimana aku sekarang. Aku benar-benar tidak mau itu terjadi." Ucap Olivia. Zayn meraih tangan perempuan disampingnya lalu menggengamnya erat.

"Apa yang kau takutkan?"

"Banyak."

"Kau takut orang tua mu tau soal Elle?"

"Atau kau takut jatuh cinta lagi dengan Harry?" Batin Zayn sambil menatap sendu Olivia.

"Aku takut semuanya." Ucap Olivia. Zayn seolah paham dan langsung memeluk Olivia.

"Aku juga takut semuanya Liv, aku takut kau dan Elle jatuh ditangan Harry."

Zayn semakin mempererat pelukannya, ia benar-benar takut hal yang selama ini dibayangkan akan terjadi.

×××

         Harry memandangi Elle yang sudah berlari masuk kedalam sekolahnya. Rasanya ia tidak ingin berpisah dengan gadis kecil berambut panjang itu.

"Benar-benar aneh." Ucap Harry sambil menyentuh dadanya.

"Oh jangan bodoh Har, kau tidak mungkin jatuh cinta pada bocah kecil itu hanya karena dia cantik dan juga sangat menggemaskan!"  Teriak Harry dalam hati. Ia menggelengkan kepalanya lalu mengusap wajahnya.

"C'mon kau bukan pedofil." Ucapnya gusar.

Drttt.

Drttt.

Drttt.

Ponsel Harry kembali berbunyi dengan cepat ia menggeser dial hijau di layarnya.

"Hallo ada apa?"

"KAU HARUS KE NEW YORK SEKARANG!"

Harry langsung menjauhkan benda yang ia genggam itu dari telinganya.

"Bisa kah kau jangan berteriak Payno."

"Oh god. I swear for this. Kau harus ke New York sekarang."

"Well, aku sudah di New York sekarang. Apa kau sudah berhasil menemukan orang yang menipumu dan kau ingin menun--"

"Aku bertemu Olivia disini."

Deg!

Jantung Harry seketika berdetak kencang bukan main seperti pacuan kuda yang sedang berlomba.

"Aku bertemu Olivia di--"

"Kau dimana sekarang? Aku akan kesana kirimkan alamatnya." Ucap Harry langsung mengakhiri panggilanya.

Seperti keajaiban dewa keberuntungan berpihak padanya sekarang, sebuah taksi lewat dan Harry langsung memberhentikan taxi itu.


×××


"Aku benar-benar melihatnya Lou!" Ucap Liam masih seperti kebakaran jenggot dan terus berusaha membuat soulmate nya percaya.

Home // H.S  Donde viven las historias. Descúbrelo ahora