Chapter 17

1.3K 160 24
                                    

"Kenapa kau ingin pergi dari sini Olivia?" Tanya Louis pelan.

"Ak--aku..."

Tanganku perlahan mengusap perutku yang hampir membuncit dan sepertinya Louis sadar dengan pergerakan kecilku.

"Are you pregnant?" Tanyanya gugup.

Aku mengangguk ragu. Entah Louis bisa menjaga rahasiaku yang kali ini atau tidak, tapi aku harap dia masih menjadi orang kepercayaanku.

Louis menutup mulutnya tidak percaya lalu mendekat kearahku.

"Are you kidding me?" Tanyanya pelan dengan wajah tidak percaya.

"Apa aku terlihat seperti bercanda?" Tanyaku menahan air mata.

Louis mengusap wajahnya kasar lalu menatapku dalam.

"Harry?"

Aku mengangguk pelan dan tak lama isakku kembali terdengar.

"Gosh!" Teriak Louis memundurkan tubuhnya sambil melayangkan tangannya ke udara.

"Dia harus bertanggung jawab."

"Louis..." Ucapnya menahan tangannya.

"Apa lagi Olivia? Harry perlu tau soal ini."

Aku menggeleng cepat.

"Kenapa?!"

"Jangan menjadi orang bodoh Olivia!" Bentaknya. Aku menutup mataku dan jantungku berdetak kencang.

"Aku tidak mau merusak masa depannya Louis."

"Tapi dia merusak masa depanmu."

Louis mencengkram bahuku dengan keras. Aku merintih namun sepertinya itu tersamarkan dengan isakan tangisku.

"Bagaimana bayi ini lahir tanpa seorang ayah hah?"

"Aku tidak peduli, aku bisa merawat bayi ini sendiri. Aku mohon padamu Louis jangan beritahu siapapun."

Aku menunduk dan terus menangis.

"Ck!"

Louis langsung memelukku.

"Aku tidak mengerti jalan pikiranmu Olivia."

Aku mengeratkan pelukan hangatnya.

"Aku sudah berhenti sekolah, besok adalah jadwal perbanganku ke New York."

"Apa kau yakin?" Tanya Louis sambil melepas pelukanku.

Aku mengangguk walaupun kenyataanya aku ragu dengan keputusanku tapi harus bagaimana lagi? Pergi adalah satu-satunya jalan terbaik yang harus aku pilih.

"Harry benar-benar brengsek."

"Lou.."

"Dia menghamili adiknya sendiri. Kaparat!"

"Lou... anggap semuanya tidak terjadi apa-apa."

Louis masih menatapku dengan tatapan sayunya.

"Kau adalah orang kerpercayaan dan bagiku kau lebih dari seorang kakak. Aku berharap kau tidak memberitahu siapapun tentang kehamilanku, kepergiaanku dan tentang semuanya yang berhubungan denganku. Anggap kau tidak tau apa-apa. Aku mohon..."

"Kau bisa berjanji untukku kan?"

"Kau tau aku begitu mempercayaimu melebihi keluargaku kan?"

Aku menarik nafasku setelah mengucapkan itu semua.

"Kau harus berjanji untuk selalu menghubungiku, setidaknya aku tau kabarmu Olivia." Ucap Louis menggapai tanganku.

"Aku berjanji."

Home // H.S  Where stories live. Discover now