Chapter 54

1.2K 147 39
                                    

           Hujan turun membasahi kota New York, Olivia memeluk erat jaket favorite milik Zayn dengan air mata yang belum henti dari kemarin. Hidupnya serasa hancur mengetahui pria yang dicintai meninggalkannya untuk selamanya.


"Zaaynnn." Lirihnya, bahkan suara perempuan itu benar-benar habis untuk sekedar mengeluarkan satu kata saja.

Moment-moment indah bersama pria itu terus berputar di otaknya tanpa henti dan itu membuatnya sangat merasa jatuh ke dalam jurang yang paling dalam. Hatinya sangat hancur.

Tidak ada yang berani mengusik Olivia yang masih mengurung dirinya di kamar, bahkan Elle sekalipun. Gadis kecil itu ikut merasakan kesedihan yang mendalam mengetahui pria pertama yang ia lihat ketika datang ke dunia, ayah untuk Elle dan suami untuk Olivia.

"Daddy, jadi Elle gak bisa ketemu zaddy lagi?" Isak Elle sambil mengusap air matanya yang terus mengalir dari pipi cubby nya itu.

Harry menutup matanya berusaha untuk tidak menangis didepan anaknya. Ia memang tidak suka melihat Olivia dengan Zayn, namun juga bukan ini yang ia minta. Tangannya mengusap pipi Elle lalu memeluknya.

"Kenapa zaddy ninggalin Elle, Elle nakal ya?"

Harry semakin menangis mendengar suara Elle yang begitu parau.

"Elle mau lihat zaddy, Elle sayang sama zaddy."

Harry mengangguk dan mengecup puncak kepala Elle begitu lembut dan sangat lama.

"Daddy jangan tinggalin Elle juga ya."

"Never." Suara parau Harry pun terdengar juga, sudah sehari ia berjaga untuk Elle dan Olivia dirumah ini.

"Ada satu korban yang meninggal sulit dikenali identitasnya karena luka bakar yang sangat parah kata dokter." Ucap Liam membuat Harry menoleh. Harry menggeleng kearah Liam dan memperingatinya untuk tidak membicarakan soal Zayn didepan Elle ataupun Olivia, karena itu akan membuat mereka berdua semakin sedih terlebih Olivia.

"Tapi polisi menemukan ini." Ucap Liam melanjutkannya sedikit pelan.

Harry menerima sebuah dompet yang sudah terbakar sebagiannya dan segera ia buka dompet itu.

Damn!

Didalamnya ada kartu identitas Zayn, beberapa uang dan foto mereka bertiga, maksudnya Zayn, Olivia dan Elle.

Harry memejamkan matanya dan semakin memeluk Elle erat. Mengecup puncak kepala Elle lagi dengan buliran air mata yang masih mengalir.

Prang!!!

Semuanya terkejut bukan main saat mendengar suara pecahan kaca dari kamar Olivia. Dengan cepat Harry berlari ke kamar Olivia dan langsung mendobrak pintu kamar perempuan itu.

"Olivia!" Teriak Harry ketika melihat Olivia berdiri didepan jendela balkonnya dengan tangan penuh darah. Eleanor langsung terkejut dan menggendong Elle dan membawanya menjauh dari kamar Olivia.

Harry berlari dan menarik Olivia yang menangis sambil memandangi tangannya.

"What are you doing!" Bentak Harry langsung memeluk Olivia.

Home // H.S  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang