Chapter 6

1.5K 192 16
                                    

"Huh! Aku benar-benar sangat bosan!" Ucap Harry mengacak rambut nya.

Aku menarik nafas jenggah dan beralih pada jam dinding yang baru menunjukan pukul lima sore. Sama halnya dengan Harry aku pun merasa bosan karna sudah sudah 3 jam duduk dengan tumpukan buku didepan kami.

"Kau benar-benar patuh pada mom dan dad Liv?" Tanya Harry memicingkan sebelah mata.

"Tentu." Jawab ku pelan sambil membalik lembar buku berikutnya.

Terdengar hembusan kasar dari mulutnya sebelum dia berbaring di sampingku.

"Gemma pergi menginap diapart temannya. Sedangkan kita? Sibuk berkutik dengan buku-buku tebal. Aku yakin juga tidak semua materi akan keluar untuk ujian besok." Ucap Harry.

"Setidaknya otak kita terisi."

"Kita?" Ucap Harry dengan nada mengejek. Ada yang Salah?

Harry bangkit lagi kemudian duduk.

"Otak ku sudah memenuhi standar kualitas. Mungkin otakmu yang belum." Ejek Harry.

Mulai! Harry mulai kembali membuatku kesal.

"Aku tidak ingin berdebat denganmu."

"Tapi aku ingin bagaimana?" Harry menaik turunkan alisnya sambil tersenyum.

"Sudahlah Harry!"

Harry tertawa sambil mengacak rambutku.

"Kelemahanmu adalah ketika aku menggodamu right?"

Aku mendelik lalu memukul lengannya dan buku yang sedikit tebal ini.

"Ouucchh." Lirih Harry berdrama kesakitan.

Ting

Nong

"Ada tamu. Buka sana!"

"Aku?" Tanyaku sambil menunjuk diriku sendiri.

"Tidak ada orang lain disini Olivia."

"Kau saja. Kau yang paling tua disini."

"Justru aku yang paling tua, aku berhak menyuruh yang muda."

"Harry!"

"Olivia."

Ting

Nong

Harry melirik kearah pintu sambil tersenyum. Aku menatap kesal sambil bangkit dari tempat dudukku.

"Good girl."

Menghentakan kakiku sambil menarik gagang pintu. Aku sedikit terkejut melihat seorang gadis berdiri di depan ku sekarang.

"Hai." Sapanya. Kupastikan raut wajahku sudah berubah menjadi datar sedatarnya.

"Ada Harry?" Tanyanya lagi sambil tersenyum. Ewh drama queen.

"Ada." Jawab ku singkat sambil melipat kedua tanganku didepan dada.

"Boleh aku masuk?"

Aku menaikan satu alisku sambil tersenyum miring.

"Tunggu sini." Jawab ku cepat setelah itu berlalu dari posisiku menghampiri Harry yang sedang fokus dengan bukunya.

"Siapa yang datang?"

"Kendall."

Harry langsung berdiri lalu berjalan melewatiku dengan senyuman mengembangnya, aku bahkan tidak pernah melihat Harry sebahagia ini.

Menghembuskan nafasku kesal lalu kembali ke tempatku semula, di depan buku-buku ini.

"Olivia kenapa kau tidak membiarkannya masuk?" Harry berjalan dengan kedua tangan masuk kedalam sakunya dan Kendall yang berjalan dibelakangnya.

Home // H.S  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang