03. B*tches!

3K 287 31
                                    

Suasana kafe hari ini lumayan cukup ramai, mungkin karena sekarang adalah weekend. Jadi banyak orang yang menghabiskan waktu malam minggu untuk berjalan-jalan dengan orang terkasih.

Karyawan kafe pun hari ini cukup kewalahan dengan banyaknya pengunjung juga beberapa yang mengantri untuk take away. Tapi untungnya, semua karyawan masuk hari ini.

Ruangan kafe di dominasi oleh para mahasiswa dan mahasiswi dari Seoul National University karena jarak kafe dan gedung kampus hanya berjarak 1 km saja.

Selain dijadikan tempat makan, kafe ini sering kali digunakan sebagai tempat paling pas untuk mengerjakan skripsi juga tugas-tugas kuliah dan bisa pula dijadikan tempat para selebgram kampus untuk memposting beberapa foto estetiknya.

Seperti ketiga mahasiswi yang kini tengah berkumpul di sudut kafe. Bergaya, memotret diri bak foto model profesional. Mereka terlihat rempong dengan segala outfit untuk konten OOTD-nya.

Dua karyawan kafe, sebut saja Jimin dan Namjoon. Kedua pria itu terlihat menopang dagu di balik bar table, memandangi ketiga mahasiswi tersebut.

"Coba saja salah satu diantara mereka ada yang mau denganku," ucap Namjoon dengan suara pelan yang masih bisa didengar oleh Jimin.

"Kalau salah satu dari mereka untukmu, berarti dua laginya untukku," jawab Jimin semakin menyunggingkan senyuman mupengnya.

"Mimpi!"

Tak ada angin tak ada geledeg, tiba-tiba saja gadis dengan cepol kuda yang kini tengah berdiri tepat diantara Jimin dan Namjoon itu menoyor kedua pemuda tersebut.

"Kau ini apa sih? Dasar pengganggu." Namjoon tak terima gadis yang tingginya hanya sebatas ketek mulus tak berbulunya itu dengan tidak sopan menoyor dirinya.

"Ya! Kau tidak lihat jam dinding yang ada di sisimu ini? Sepuluh menit lagi kafe tutup. Cepat bereskan dapur!"

Nara, gadis dengan muka judes itu berlalu meninggalkan Jimin dan Namjoon sembari membawa serbet kotak-kotak menuju meja yang penuh dengan sampah gelas plastik.

"Dasar nenek sihir!"

"Apa kau bilang?!"

Jimin berjengit, buru-buru pergi menuju dapur takut jika gadis yang sudah bertolak pinggang itu memukulinya dengan brutal.

Nara melengos, kembali ketujuan utamanya membereskan seluruh meja yang satu persatu sudah ditinggal oleh para pengunjung.

Ya, kecuali meja di sudut kafe itu, yang masih setia dihuni oleh para princess cantik yang betah dengan kegiatan-kegiatan bersosmednya.

"Waah, aku sangat suka desain kafe ini. Benar-benar instagramable," ucap gadis semampai dengan rambut hitam yang bebas terurai.

"Bagaimana tidak bagus. Yoongi dari kelas arsitektur yang mendisain semuanya. Dan katanya kafe ini milik salah satu temannya yang berkuliah di Jerman." Kini gadis dengan rambut sebahu yang bicara.

"Serius? Pantas saja. Lain kali aku akan memintanya untuk mendisain kamarku, sekalian pedekate." Gadis berambut hitam itu tersenyum malu, entah apa yang ada dipikirannya sekarang sehingga pipinya jadi merah merona.

Di sisi lain, Nara hanya bisa memutar bola matanya sembari menggosok meja kayu dengan kuat, kesal dengan pembicaran para gadis-gadis dibelakangnya.

"Sebaiknya kau urungkan niat untuk mendekati Yoongi. Ada kabar burung, jika Yoongi sudah punya kekasih," ucap gadis berambut pirang mulai bergosip.

"Benarkah? Tapi aku tidak pernah melihatnya jalan dengan perempuan. Ya, kecuali dengan client-nya."

"Dan satu lagi ...." gadis berambut pirang itu menjeda kalimatnya. Menyuruh kedua temannya itu untuk mendekat.

✔️ Swag Couple : YoonRa [BTS Fanfiction]Where stories live. Discover now