34. Drive Home

2.3K 275 52
                                    

Langit petang nampak bersedih, awan hitam juga angin dingin bertiup lumayan kencang hingga membuat daun-daun di pepohonan berserakan di jalanan.

Yoongi, pria berparas kucing itu terlihat begitu khawatir. Pasalnya proyek yang ia kerjaan akan terganggu jika hujan turun. Dari pada mengambil resiko tinggi, Yoongi pun menginstruksikan para pegawainya untuk menunda jalannya pembangunan.

Setelah meminta para karyawan untuk berhenti kerja, Yoongi pun pergi menuju gedung sekolah yang masih dipergunakan sebagai tempat belajar mengajar. Ia hanya ingin berteduh memastikan para pekerjanya kembali ke mes masing-masing sebelum akhirnya ia pun pulang ke hotel.

Saat meneduh ia memperhatikan setiap lorong sekolah yang mulai terlihat sepi karena jam pelajaran sudah usai. Tapi saat ia melirik ke arah pintu gerbang sekolah, ia melihat 3 orang siswi masih berdiri berbincang di sana. Dan salah satunya ia kenali.

Yoongi pun menghampiri ketiga anak itu, "kalian belum pulang?"

"Oh, Paman arsitek!" seru salah satunya begitu terkejut saat dirinya berbalik dan tepat menemukan wajah Yoongi di hadapannya.

"Yoora sedang apa di sini?" ujar Yoongi kelewat gemas.

"Aku sedang menunggu ayah."

Bersamaan dengan anggukan kecil Yoongi, sebuah mobil sedan hitam berhenti di depan gerbang sekolah. Lalu kaca mobil pun turun dan menampakkan sosok pria muda yang melambaikan tangannya pada kedua siswi lain yang tersisa.

Yoora pun tersenyum pada kedua temannya, lalu kedua temannya itu pergi memasuki mobil sedan tersebut.

Kini tinggal Yoora yang masih bertahan di sana juga ditemani oleh Yoongi.

"Kenapa ayah Yoora belum datang?"

"Tidak tahu," ujarnya dengan mulut mengerucut.

Melihat itu, Yoongi pun mengeluarkan ponselnya lalu memberikan benda pipih tersebut pada Yoora.

"Coba telepon ayahmu, Yoora tahu nomer teleponnya?"

Yoora mengangguk, ia mengeluarkan buku sekolah dari tas punggungnya. Ternyata gadis kecil ini cukup pintar. Ia menulis nomer telepon ayahnya pada bagian buku belakang.

"Halo, Ayah. Ini Yoora. Yoora pinjam ponsel Paman arsitek," jelas gadis kecil itu setelah panggilannya tersambung.

Yoongi hanya bisa tersenyum melihat gadis kecil itu berbincang kecil dengan ponselnya. Ini adalah kali ke dua Yoongi bertemu dengan Yoora. Tapi hati Yoongi merasa rindu setengah mati, padahal mereka tak punya hubungan apa-apa. Bahkan rasa rindu yang menyelimuti hatinya melebihi rasa rindunya pada Saeron.

Yoongi selalu merasa damai melihat senyuman kecil dari Yoora, bahkan matanya yang kecoklatan membuatnya selalu teringat pada sosok gadis yang dulu sempat singgah di hatinya. Bahkan hingga sampai detik ini, hati dan pikirannya masih dipenuhi oleh gadis bernama Nara itu.

"Paman, ayah ingin bicara dengan Paman," ucapnya seraya menyodorkan kembali ponsel milik Yoongi.

Yoongi pun menerimanya dan langsung menempelkan ponsel tersebut di telinganya.

"Halo,"

"Ah, halo ... maaf, apa kau sedang sibuk?"

"Tidak juga,"

"Hmm ... Sepertinya aku akan terlambat sampai ke sekolah Yoora. Di sini hujan lebat, aku memakai motor dan lupa tak membawa jas hujan. Jadi, bisa aku meminta bantuanmu?"

"Kau mau memintaku mengantarnya pulang?" tebak Yoongi seakan tahu isi pikiran pria Jeon tersebut.

"Ah, ternyata kau tahu apa yang kumaksud. Tapi jika kau keberatan, kau tidak perlu mengantarnya. Cukup menemaninya di sekolah hingga aku datang, dia pasti sendiri di sana 'kan?"

✔️ Swag Couple : YoonRa [BTS Fanfiction]Where stories live. Discover now