38. Permission

2.5K 308 42
                                    

Nara, wanita itu menggeliat saat mendengar suara ramai dari rumahnya. Ia sedikit kesal karena suara-suara tersebut mengganggu acara tidurnya.

"Bu?" Suara dari gadis kecil menyeruak masuk ke kamarnya. Mata Nara pun terbuka dan melihat kepala gadis kecilnya menyembul dari balik pintu kamar.

"Oh? Yoora sudah pulang?" Nara membenarkan posisi tubuhnya menjadi bersandar.

"Ayo keluar, Bu. Yoora punya banyak makanan."

"Makanan?" Mata Nara yang awalnya sipit itu langsung terbuka lebar saat mendengar kata favoritnya itu. Buru-buru ia mengambil ikat rambut dan memakainya.

Yoora yang melihat tingkah ibunya itu hanya terkekeh geli lalu kembali menutup pintu kamar.

Nara, wanita dengan daster bunga-bunga itu langsung meluncur ke luar kamarnya. Dan, saat di luar matanya begitu berbinar, mulutnya ia tutup seolah melihat bongkahan berlian yang bisa membuatnya menjadi kaya.

Dua cup besar tteokbokki, beberapa hot dog tokkebi, satu wadah khimchi mandu, juga beberapa dus ayam pedas tersedia memenuhi meja makan. Belum lagi satu box pizza dengan ukuran besar yang membuat Nara tak henti menggelengkan kepalanya.

"Kalian membeli ini semua? Memangnya kalian punya uang?" tanyanya penuh kebingungan seraya menjatuhkan bokongnya di kursi meja makan.

"Sudah jangan banyak bicara, ayo makan!" Jungkook begitu menikmati makanan yang tersedia di meja makan, begitu juga dengan Yoora yang tak mau berbasa-basi mencicipi setiap hidangan.

Sedangkan Nara, dahinya terus berkerut. Walau hatinya senang melihat makanan-makanan tersebut tapi tetap saja, ada perasaan yang mengganjal dalam hatinya. Pasalnya jarang sekali Jungkook membeli makanan sebanyak ini, apalagi orderan roti beberapa hari ini sedang sepi.

"Ya, Jeon-a. Kau tidak merampok 'kan?"

Jungkook mengernyit, mulutnya masih bergerak mengunyah mandu yang masih mengepul tersebut.

"Aku tidak mungkin melakukan itu," ujarnya kini meraih ceker ayam di dekat Nara.

Nara terdiam sejenak, lalu mencebik dan menaikkan bahunya tanda tak peduli. Setelah merasa ragu di awal, akhirnya Nara pun mengambil satu potong pizza yang sudah lama tak ia rasakan. Ia menggigit pizza dengan balutan keju mozzarella juga saus tomat lalu sosis dan paperoni itu. Matanya terlihat berkaca-kaca, begitu menikmati makanan favoritnya yang sulit ia dapat beberapa tahun ini. Kembali ia menggigit bagian sisi pizza tersebut, tapi belum sempat mengunyahnya. Ia dikagetkan dengan sosok pria yang tak sengaja ia tangkap tengah berdiri di depan pintu rumahnya.

"Sedang apa kau di sini?" tanya Nara begitu sengit hingga membuat Jungkook memalingkan pandangan pada pria yang masih berdiri di ambang pintu tersebut.

"Sudah selesai membenarkan mobilmu? Ayo kita makan bersama-sama."

Nara yang merasa tak terima itu buru-buru menendang kaki Jungkook lalu membisiki pria tersebut dengan geram. "Kenapa kau mengajaknya? Seharusnya kau mengusirnya."

"Bagaimana bisa aku mengusir orang yang sudah memberikan makanan sebanyak ini?"

"Apa?" Nara menjatuhkan pizza yang tengah dipegangnya itu tepat pada potongan pizza lain dalam box.

"Kau ...." Nara berdiri sembari menggebrak meja makan dan membuat Yoongi mengurungkan niat untuk segera duduk di samping Jungkook.

Nara mundur, berjalan mengelilingi meja dan menarik kerah baju Jungkook untuk segera mengikutinya pergi ke kamar.

"Ya, apa-apan kau ini? Kau tidak lihat aku sedang makan?" Jungkook melemparkan protesnya setelah sampai di dalam kamar.

Nara bertolak pinggang meminta penjelasan pada lelaki yang selama tujuh tahun ini tinggal bersamanya.

✔️ Swag Couple : YoonRa [BTS Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang