26. Saviour

2.4K 267 47
                                    

"Jadi begitu yah?" ujar Nara di balik pelukan tubuh Yoongi yang tidak berbalut pakaian.

Gadis itu memainkan tangannya pada dada bidang Yoongi, mengelus tubuh putih tersebut dengan wajah masam. Bukan tanpa sebab, ia kesal pada dirinya sendiri saat tahu jika ia pernah mendorong seorang wanita hamil ke sungai hanya karena wanita itu mengata-ngatainya.

Menyesal, di benak Nara tumbuh rasa penyesalan yang cukup dalam. Kali ini ia merasa wajar jika Yoongi waktu itu marah padanya.

"Aku 'kan tidak tahu," lanjutnya.

"Ya sudah tidak apa, lagi pula aku juga yang salah. Seharusnya aku lebih terbuka lagi padamu," tutur Yoongi semakin mengeratkan pelukan mereka di atas ranjang.

"Jika aku bertemu dengannya. Aku akan meminta maaf."

Yoongi mengangguk, mengelus punggung Nara yang juga sama naked-nya.

"Syukurlah jika kau mengakui kesalahanmu."

"Tapi ...." Nara menggantungkan kalimatnya cukup lama. Membuat keheningan menyelimuti mereka berdua. Hingga Yoongi penasaran dan akhirnya menarik dagu Nara mengisyaratkan gadisnya untuk melanjutkan kalimat yang tertunda.

"Tapi apa?"

Sebenarnya Nara ragu untuk menceritakan semua alasan yang membuatnya mendorong wanita tersebut. Karena apa pun alasannya, yang Nara lalukan tetaplah salah.

"Nara?"

"Jika dia hamil, apa kau akan meninggalkanku?"

Yoongi mengernyit, mencerna perkataan gadisnya. Setelah ia mengerti ia pun sedikit berpikir, berusaha mengerjai gadisnya tersebut.

"Mungkin?"

Nara berjengit, kepalanya ia angkat dari tubuh Yoongi. Merengut lalu memukul dada Yoongi dengan keras.

Sedangkan pria tersebut hanya tertawa geli melihat wajah Nara yang kini terlihat memerah. Sudah lama rasanya Yoongi tak mendapat perlakuan kasar dan menggemaskan dari gadisnya.

"Kau ini jahat ya! Aku ini sedang hamil anakmu, Yoon! Dan kita tadi juga sudah tidur bersama lagi, dan kau bilang akan meninggalkanku! Dasar pria brengsek!"

Nara terus saja menghujami tubuh Yoongi dengan pukulan-pukulan kecil hingga akhirnya Yoongi yang menghentikannya.

"Nara tenanglah! Kau pikir aku sebrengsek itu apa? Lagi pula kenapa kau menanyakan hal itu? Kalau dia hamil memangnya kenapa? Dia hamil juga bukan anakku."

Yoongi menarik kembali tubuh gadis tersebut, menguncinya agar tak berani memukulinya lagi.

"Lagi pula, kapan aku pernah meninggalkanmu?"

Pertanyaan Yoongi rupanya menohok hati Nara. Apa yang dikatakan Yoongi benar, pri itu tak pernah meninggalkannya. Justru sebaliknya, ia yang meninggalkan pria tersebut.

"Maaf, aku janji tak pernah meninggalkanmu lagi."

"Aku pegang janjimu, Nara."

Yoongi menurunkan pandangannya, mengecup singkat bibir mungil tersebut lalu menciumi seluruh wajah Nara yang terlihat gembira.

Sedang asik bercumbu mesra. Ketukan pintu apartemen menginterupsi mereka. Membuat kedua sejoli yang kini hanya berbalut dalam satu selimut itu mengalihkan atensinya.

"Selalu saja ada yang mengganggu."

Yoongi yang hendak menyibak selimutnya itu buru-buru ditahan oleh Nara. Gadis itu mengambil jubah handuk putih milik Yoongi dan mengenakannya.

"Bersihkan tubuhmu, biar aku saja yang membukanya."

Nara pun beringsut dari ranjang. Berjalan menjauh menuju keluar kamar.

✔️ Swag Couple : YoonRa [BTS Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang