17. Der Streit

2.2K 275 25
                                    

Yoongi, pria dengan kulit pucat itu berjalan gontai memasuki gedung hotel. Melewati lobby dan memasuki lift bertujuan pergi ke kamar hotelnya.

Hatinya begitu kalut, seperti belum siap untuk menghadapi gadisnya yang sempat pergi dengan keadaan yang tidak baik.

Yoongi yakin, gadisnya itu pasti kecewa berat karena ia lebih memilih pergi dengan sang mantan kekasih di banding pulang bersamanya.

Belum lagi perasaan bersalah yang terus menyelimuti karena sempat membentaknya di tempat umum.

Yoongi membuang napas kasar setelah ia berdiri di depan pintu kamar. Tak mau terburu-buru masuk karena mentalnya yang cukup ciut untuk bertemu dengan gadisnya.

Lagi, Yoongi memejamkan mata lalu menghirup oksigen dengan rakus. Berusaha menenangkan jantungnya yang berdebar tak karuan.

Perlahan, ia membuka pintu kamar hotel dan langsung disuguhi dengan pemandangan kamar yang gelap gulita. Hanya cahaya rembulan yang menerangi lewat jendela kamar.

Yoongi, pria itu termangu saat melihat gadisnya kini tengah duduk pada kusen jendela yang terbuka. Dengan pakaian putih di atas lutut, rambut yang sengaja digerai, Nara duduk membelakangi Yoongi sambil menatap langit sendu.

Yoongi perlahan menyeret tungkainya, menyimpan tas selendangnya dan menghapiri gadisnya.

"Kau belum tidur?"

Tak ada jawaban, hanya suara angin dari luar yang menyeruak masuk membuat sisi rambut Nara ikut tersapu.

"Nara?"

Gadis itu masih bergeming, enggan untuk berbicara atau pun merespon pria di belakangnya.

Yoongi mengerti, Nara pasti marah padanya.

Jadi ia kembali meneruskan langkah kakinya untuk mendekat. Tapi baru sampai di depan ranjang, tiba-tiba saja gadisnya itu berdiri sembari memegangi sisi kusen jendela. Perlahan memutar tubuhnya hingga Yoongi bisa melihat bagaimana kacaunya Nara.

Matanya yang sembab, wajahnya yang sendu dan bibirnya yang bergetar membuat hati Yoongi merasa iba. Ia tak menyangka jika gadisnya akan sekacau ini saat ia tinggalkan.

"Nara turunlah, jangan lakukan hal yang tidak-tidak."

Air mata Nara mengalir, ia menggeleng dan menundukkan kepalanya.

"Jangan seperti ini, kita bisa membicarakannya."

Yoongi mengulurkan tangan, berusaha membujuk Nara untuk turun.

"Kau mau aku pergi 'kan?"

Suara lirih dari Nara berhasil membuat sekujur tubuh Yoongi merinding ketakutan. Takut jika Nara akan nekat melompat dari gedung di lantai 5 ini.

"Aku tidak menginginkan kau pergi ...."

"Bohong! Kau ingin aku pergi agar kau bisa kembali dengan Chae Young 'kan?!"

Yoongi berjengit tatkala Nara memundurkan sedikit langkahnya pada kusen jendela.

"Nara, kumohon jangan bergerak. Kau bisa jatuh!"

"Aku tidak peduli!" Nara kembali memundurkan langkahnya.

"Kau mau aku pergi, iya 'kan?!"

"Tidak Nara! Kumohon jangan lakukan itu."

Suara Yoongi bergetar, ia terus berusaha menghampiri tubuh gadis itu untuk ia tarik dalam dekapannya. Tapi entah mengapa, kakinya terasa berat seperti ada lem perekat pada sepatu yang ia kenakan.

Yoongi terus berseru, meminta Nara untuk segera turun dari jendela. Sedangkan gadis yang kini sudah diambang jendela itu hanya bisa tersenyum melihat Yoongi yang kini bersusah payah menarik-narik kakinya agar bisa terlepas dari sepatunya.

✔️ Swag Couple : YoonRa [BTS Fanfiction]Where stories live. Discover now