20. Tired

2.2K 281 52
                                    

I'm so tired of love songs, tired of love songs
Tired of love songs, tired of love
Just wanna go home, wanna go home
Wanna go home

- I'm So Tired... By Lauv feat Troye Sivan-

.
.
.

Suara musik melantun memenuhi isi kafe. Menarik perhatian beberapa orang untuk bergumam menyanyikan beberapa lagu yang diputar.

Sama halnya seperti gadis yang kini tengah mencuci piring, ia bernyanyi sembari mengangguk-nganggukan kepala mengikuti irama musik.

Beberapa temannya yang juga tengah bekerja di dapur hanya bisa tersenyum lega melihat sikap gadis tersebut yang kembali ceria setelah hampir satu minggu bersedih.

Satu minggu lalu, saat situasi kafe sudah cukup sepi. Gadis dengan kucir kuda itu datang dengan keadaan yang cukup kacau. Tubuh gadis itu tiba-tiba merosot di depan pintu kafe lalu terisak tanpa mau bicara. Sungguh, itu membuat seluruh karyawan kafe pun terheran-heran juga kebingungan dengan sikapnya yang tiba-tiba berubah semenjak kepulangannya dari Jerman.

Gadis itu akhirnya mau bicara setelah dua hari lamanya ia mengurung diri di sebuah apartemen kecil milik temannya, bercerita bagaimana dia menjalani hari-hari di negara Jerman.

Teman-temannya begitu miris saat tahu jika gadis tersebut selalu dilukai oleh pria yang membawanya. Apalagi saat tahu pria itu lebih memilih membela wanita lain di banding gadis yang selama 3 tahun ini menemaninya.

Nara, gadis itu sebenarnya masih sulit melupakan pria yang kini masih berada di negara bagian Eropa tersebut. Ia takut, jika pria itu akan mencarinya dan mengurungnya kembali dalam kehidupan yang penuh dengan penderitaan.

Sebenarnya ia ingin berhenti dan kembali tinggal di Ilsan. Tapi ia berpikir akan sulit mendapatkan pekerjaan baru dan menghadapi pamannya yang gila uang. Jadi ia memutuskan untuk menghabiskan masa kerjanya dan berharap mendapat uang pesangon dari pihak kafe agar ia bisa memiliki modal untuk mencari pekerjaan lain juga menyewa apartemen sendiri. Karena tidak mungkin ia terus-menerus tinggal dan menyusahkan Jimin.

Ya, setelah kembalinya ia dari Jerman dan memperlihatkan kondisi mental yang buruk. Jimin, pemuda cerewet yang sering jadi musuh Nara selama bekerja itu merasa iba. Walaupun Nara adalah rival abadinya, tapi itu hanyalah sekedar gurauan semata. Pada dasarnya Jimin dan Nara itu adalah sahabat, bahkan orang yang paling dekat dan mengerti Nara hanyalah Jimin.

Jimin sangat berharap, rivalnya itu bisa kembali seperti sedia kala. Menjadi gadis periang, cerewet, bar-bar juga bisa menjadi teman berkelahinya lagi. Jimin sungguh merindukan momen-momen absurd kebersamaan mereka.

Nara, gadis itu menyeka peluh yang sempat mengucur pada pelipisnya. Membuang napas kasar dan membuka celemeknya setelah ia beres mencuci seabreg peratalan dapur yang kotor.

Tubuh gadis itu lemas, entah kenapa beberapa hari ini kepalanya selalu merasa pusing. Bahkan nafsu makannya pun menurun hingga membuat tubuh kurusnya itu semakin bertambah turun. Emosinya pun terkadang tak bisa ia kontrol. Ia selalu ingin berbaring dan juga malas melakukan apa pun. Tapi demi mengumpulkan pundi-pundi uang, ia rela membuang semua keluhannya itu dan tetap datang untuk bekerja.

"Nara?"

Gadis itu pun mendongak, menyipitkan matanya yang sudah buram itu untuk mempertajam penglihatannya.

"Iya, Pak ...." Nara bangkit dari jongkoknya, menghampiri SPV nya yang tengah berdiri di ambang pintu dapur.

"Kau bisa ke ruanganku?"

✔️ Swag Couple : YoonRa [BTS Fanfiction]Where stories live. Discover now