46. Surprise

2.2K 308 70
                                    

Yoora, gadis kecil yang selama tiga hari ini tak masuk sekolah karena sakit sudah nampak membaik. Terbukti dengan masuknya ia hari ini. Walaupun masih merasa tak enak badan tapi gadis kecil itu tetap memaksakan diri karena sudah bosan berdiam diri di rumah.

Setelah lelah belajar, ia membereskan seluruh peralatan belajarnya. Teman-temannya pun sudah meninggalkan kelas, tinggal dirinya sendiri yang masih betah berdiam diri di kelas. Seperti tak mau terburu-buru pergi meninggalkan sekolahnya.

Selagi berdiam diri, gadis kecil itu melirik ke arah pintu kelasnya. Memiringkan kepala kebingungan karena melihat sebuah boneka panda besar tiba-tiba duduk di depan pintu. Ia pun memakai tasnya, lalu menghampiri boneka panda tersebut. Meraihnya lalu memeluk tubuh boneka tersebut dengan senang.

"Yoora suka?"

Suara berat dari arah berlawanan membuatnya terkejut lalu menyimpan kembali bonekanya.

"Kenapa di simpan lagi? Paman sengaja membelikan boneka itu untuk Yoora."

Gadis kecil itu tak menjawab, ia justru menunjukkan wajah sedihnya dengan tangan yang terus mengelus kepala dari sang boneka.

Yoongi yang tak kunjung mendapat balasan hanya bisa membuang napas lemahnya. Ia tahu, gadis kecilnya itu pasti tengah bimbang untuk menerima atau menolak boneka pemberiannya.

"Yoora," Yoongi berjongkok, berusaha mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi Yoora.

"Yoora marah pada Paman?"

Yoora menggeleng, masih tak mau menatap Yoongi walau sebentar.

"Ibu yang marah," ujarnya polos.

"Paman benar-benar minta maaf. Paman tak sengaja meninggalkanmu."

"Yoora tahu. Paman pergi bersama Saeron 'kan?"

Yoongi mendongak, tersenyum kecut karena ternyata gadis di depannya tahu.

"Maaf, ya. Waktu itu Saeron baru datang dari Seoul. Dia belum makan sama sekali, Paman khawatir. Jadi Paman buru-buru membawanya ke tempat makan. Pekerjaan Paman saja ditinggalkan. Paman benar-benar tidak bermaksud meninggalkan Yoora. Yoora mau bantu Paman untuk meminta maaf pada Ibu 'kan? Agar Paman bisa antar Yoora pulang lagi."

Yoora mendongak, menatap wajah Paman yang selama ini ia rindukan. Tak memungkiri jika ia juga sebenarnya kesal dengan Yoongi karena tempo hari meninggalkannya. Tapi ia tak memungkiri juga jika dirinya ingin Yoongi selalu bersamanya.

"Cukup membujuknya,"

Suara wanita dari arah gerbang sekolah begitu ketus menyapa keduanya yang masih terpaku saling menatap satu sama lain. Sebelum akhirnya Yoongi memejamkan mata dengan mengumpat dalam hati karena Nara terlalu cepat datang untuk menjemput Yoora.

"Ayo, Yoora. Kita pulang."

Gadis kecil itu hanya pasrah saat tangan ibunya meraih paksa lengannya tanpa aba-aba. Ia sedih, melihat paman dan ibunya kembali bertengkar padahal beberapa hari sebelumnya, hubungan ibu dan Paman arsiteknya itu semakin menghangat.

Yoongi bergeming, ia hanya bisa melihat punggung kedua gadisnya itu dari belakang. Ia menunduk beralih menatap boneka panda yang tidak Nara biarkan untuk Yoora bawa. Ia mengelusnya, seakan boneka itu adalah Yoora yang bisa ia sentuh.

"Tak bisakah kau memberikanku kesempatan lagi? Setidaknya untuk lima hari kedepan, sebelum aku pergi ke Seoul."

Tungkai Nara terhenti, walaupun suara Yoongi terdengar rendah tapi indera pendengaran Nara masih bisa mendengar dengan jelas begitu juga dengan nada kesedihan yang Yoongi lontarkan.

✔️ Swag Couple : YoonRa [BTS Fanfiction]Where stories live. Discover now