BAB 41

14K 1.6K 98
                                    

Bab 41

Usai menemani sang papa, akhirnya Ola pun tiba di rumah pukul delapan dengan diantar oleh Pak Maman. Sebenarnya, Ola bersikeras untuk menginap dan menemani sang ayah, tetapi papanya itu menolak dan menyuruhnya untuk pulang. Alhasil, di sinilah dia berada. Di kamarnya tengah selonjoran di sofa seraya memainkan ponsel. Ah, Ola ingat. Dia sama sekali belum membuka ponselnya selama di rumah sakit.

Setelah kedatangan Mbak Dila, suasana di antara mereka pun sangat canggung. Namun tak lama setelahnya, Mbak Dila berpamitan. Sampai saat Ola pulang pun, dia sama sekali tak bertemu dengan Mbak Dila lagi. Tak banyak perubahan di antara mereka. Karena selama ada Mbak Dila, Ola hanya duduk diam dan memilih untuk memakan puding labu dari Mbak Dila dan memasang telinganya dengan tajam, mendengar keduanya berbincang.

"Ya, La?" Suara Raza langsung memenuhi indera pendengarannya saat sambungan telepon mereka terhubung.

"Kamu di mana?"

"Di tempat Rio. Kenapa?"

"Eh, masih belum pulang?"

"Tadi siang aku nggak jadi ke sana karena ada yang datang ke studio tawari kerjaan. Ini aku baru aja sampai."

Ola manggut-manggut. Pantas saja agak ribut. "Ya udah. Aku cuma mau kasih kabar kalau aku baru pulang dari rumah sakit."

"Gimana kabar Om?"

"Better. Aku ketemu sama Mbak Dila juga di sana."

"Oh ya? Gimana kalian?"

Ola menggeleng, meski sebenarnya dia tahu kalau Raza jelas tak akan melihat gerakannya.

"Nggak gimana-gimana. Diam-diam aja," jawabnya, lalu terdengar helaan napas dari Raza.

"Mau langsung tidur?"

"Masih jam delapan. Kayaknya mau nyari film yang seru dulu."

"Oke kalau gitu. Jangan tidur terlalu malam. Besok aku jemput?"

Ola berdeham pelan. "Besok aku kelas siang, paginya mau ke rumah sakit dulu. Nggak apa-apa, kan? Kita ketemu di kampus aja, ya?"

"Oke."

"Ya udah. Have fun," ucap Ola, tak lama setelahnya sambungan mereka pun terputus. Seperti rencana sebelumnya, Ola pun segera beranjak untuk mengambil laptopnya dan segera berselancar di dunia Netflix. Pilihannya kembali jatuh pada film yang sudah ditonton.

Entahlah, dia memang selalu senang mengulang film yang disukainya, meski dia jelas sudah tahu betul bagaimana alurnya berjalan. Dan film Forever My Girl, kembali dia tonton untuk yang kesekian kalinya. Film yang rilis pada tahun 2018 yang dibintangi oleh Alex Roge sebagai Liam Page, dan Jessica Rothe sebagai Josie. Menurut Ola, film ini adalah salah satu film terbaik yang pernah dia lihat. Alur yang ringan, tetapi tetap menguras emosi. Yang terpenting, sangat cocok untuk teman bersantai. Lagi pula, Ola kurang menyukai film dengan konflik yang berat. Cukup hidupnya saja yang begitu.

Setelah menonton sekitar dua jam, akhirnya Ola mematikan laptopnya dan bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka dan bersiap untuk tidur. Rupanya matanya sudah terasa cukup lelah dan membutuhkan istirahat. Setelah selesai dengan ritual di kamar mandinya, Ola pun mengecek ponsel dan sebuah panggilan beruntun dan juga satu pesan dari nomor yang tak dia kenal membuatnya mengernyit dalam.

Ah, Ola lupa kalau ponselnya memang hanya dia pasang dengan mode bergetar, tanpa dering. Ya, saking asyiknya menonton dia sampai melupakan benda pipih itu. Namun, begitu jarinya akan bergerak untuk membaca pesan tersebut, satu pesan kembali masuk yang berasal dari Raza.

[Not] FellowshipWhere stories live. Discover now