4

264K 15.7K 6.4K
                                    

Pancaran sinar matahari pagi membuat lelaki mungil yang sedang menikmati tidurnya itu sangat terganggu. Melenguh pelan lelaki mungil itu membuka mata. Mengerjapkan matanya ia melihat sekeliling, keningnya mengerut saat merasakan duselan didaerah dadanya dan tangan kekar yang memeluk erat pinggangnya.

Ah dia ingat semalam ia menghabiskan malam panas dengan lelaki tampan yang ia temui di club, mengingatnya saja membuat pipi nya Merona hebat. Dengan hati-hati Taeyong mengelus rambut Jaehyun yang ada di depan dadanya.

"Bangun Jae" ucap Taeyong lembut.

Jaehyun mendongakkan kepalanya melihat lurus ke wajah manis Taeyong, "Morning Baby" gumamnya pelan lalu mensejajarkan wajahnya dengan wajah Taeyong mencium bibir manis Taeyong sekilas.

"Morning" sahut Taeyong malu.

Jaehyun menyukai wajah Taeyong yang manis, "jika seperti ini kau sangat menggemaskan, tidak seperti semalam yang sangat binal" Jaehyun menggesekkan hidungnya pada hidung Taeyong.

Taeyong memeluk Jaehyun dan menelusupkan wajahnya pada leher Jaehyun, "jangan diingatkan, aku malu" cicit Taeyong.

Jaehyun tertawa terbahak mendengar ungkapan Taeyong, "Yaya aku tidak akan membahasnya jika kau mau memberiku sarapan pagi".

Taeyong melepas pelukannya lalu menatap Jaehyun dengan senyum, "aku akan memasak untukmu" Taeyong bersemangat.

Saat ingin bangkit dari tidurnya Jaehyun menarik Taeyong untuk kembali berbaring di sampingnya. "Ada apa?" Tanya Taeyong bingung.

"Aku bukan mau sarapan itu baby, aku mau sarapan yang lain" Jaehyun menyeringai.

Mendapat tanda bahaya Taeyong pun langsung memukul dada Jaehyun, "lubang ku masih sangat sakit Jae kau semalam menggempurnya tanpa henti tidak tidak"


"Ayolah, aku menginginkannya lagi" rengek Jaehyun.

"Kau tidak lelah? Semalam kau menghabisi lubangku 4 ronde dan pagi kau memintanya lagi?" Taeyong menatap Jaehyun jengah.

Jaehyun cemberut lalu menduselkan kembali wajahnya di dada telanjang Taeyong, "ya sudah aku mau susu saja" ucap Jaehyun.

"Ya sudah minggir aku akan membuatkan untukmu Jae" Taeyong mendorong bahu Jaehyun.

Jaehyun mendongak melihat wajah Taeyong lalu memalingkan wajahnya pada dada Taeyong tepatnya pada tonjolan yang sangat menggoda, menjilat lalu mengecup lembut puting Taeyong Jaehyun pun tersenyum, "aku butuh asupan susu ini sayang, diam dan jangan protes jika kau tidak mau aku perkosa lagi".

Taeyong hanya bisa menahan nafas saat Jaehyun mulai menjilat mengecup ataupun mengulum puting Taeyong terkadang juga dengan sangat usil Jaehyun menggesekkan giginya pada puting Taeyong membuat Taeyong menggigit bibir bawahnya agar desahannya tidak keluar.

"Sudah Jae" ucap Taeyong mendorong pelan kepala Jaehyun.

Jaehyun hanya geleng-geleng didada Taeyong dan terus mencicipi puting Taeyong.

"Ck, jangan di gigit Jaehyun" kesal Taeyong lalu mendorong kasar kepala Jaehyun.

"Aku masih ingin menyusu Tae" Jaehyun merajuk.

"Tidak, aku akan masak untuk sarapan" ucap Taeyong lalu menyibak selimut yang ia kenakan.

"Apalagi Jaehyun?" Tangan Taeyong ditahan Jaehyun.

"Aku tidak memiliki bahan makanan untuk dimasak Tae" ucap Jaehyun.

Taeyong mengerutkan keningnya, "lalu kau makan apa setiap harinya??" Tanya Taeyong.

Naughty Tiwai (Jaeyong) End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang