19

128K 10.7K 4.8K
                                    

~~




Memasuki ruangan dokter Jaehyun merasakan sesuatu aneh, ia bisa melihat raut wajah dokter tersebut merasa ragu untuk bicara dengannya.

"Jadi gimana keadaan Taeyong dok?" Tanya Jaehyun.

"Kami harus melakukan operasi secepatnya." Ucap Dokter Daniel.

Dahi Jaehyun mengerut, "operasi? Separah itu?" Tanya Jaehyun Pelan, kini otaknya sedang memikirkan bagaimana keadaan kekasihnya itu.

"Karena kami hanya bisa menyelamatkan 1 dari mereka."

Jaehyun semakin bingung dengan ucapan Dokter Daniel, "Mereka?"

"Kami hanya bisa menyelamatkan Saudara Taeyong tapi tidak dengan janinnya." Jaehyun membelalakkan matanya kaget, ia menatap tepat di iris mata dokter Daniel.

"T-taeyong hamil?" Tanyanya ragu.

"Oh? Apa anda tidak mengetahuinya? Janin Saudara Taeyong baru berumur 3 minggu, masih sangat rawan karena hantaman yang sangat kuat pada perut saudara Taeyong itu membuat ia keguguran." Sementara dokter Daniel menjelaskan kini rahang Jaehyun mengeras, matanya memerah menahan amarah serta air mata yang bisa turun kapan saja.

"Namun tenang saja Tuan, Rahimnya baik-baik saja Anda akan tetap bisa memiliki anak." Dokter Daniel menenangkan Jaehyun.

Jaehyun terdiam, ia tidak bisa berfikir apapun, kepalanya pening. Mengapa ia bisa tidak sadar kalau Taeyong hamil? Jadi tingkah Taeyong yang sedikit berbeda itu karena ada anak di perut Taeyong. Jaehyun mengusak rambutnya kasar. Lalu pamit keluar dari ruangan dokter Daniel.

Jaehyun bersumpah ia akan membunuh semua orang yang bersangkutan atas kematian anaknya.

~~

Jaehyun memasuki ruang rawat Taeyong, operasi berjalan lancar kini Jaehyun duduk di sebelah Taeyong di kursi yang disiapkan oleh pihak rumah sakit. Ia menggenggam tangan Taeyong yang terasa sangat dingin mengecup nya perlahan.

"Apa yang harus aku katakan padamu nanti sayang?" Lirih Jaehyun, air matanya mengalir begitu saja saat mengingat bahwa anaknya telah tiada.

"Apa kau siap mendengar kabar ini? Aku tidak tau bagaimana harus mengatakannya." Jaehyun menunduk ia mengusakkan tangan Taeyong pada pipinya.


Cklek


Pintu ruang rawat Taeyong terbuka menampilkan Yoona dengan raut wajah sangat khawatir. "Bagaimana keadaan Taeyong?" Tanya Yoona yang berdiri di seberang Jaehyun.

"Operasi nya lancar, tapi aku tidak tahu kapan Taeyong akan bangun." Lirihnya.

"Katakan padaku siapa yang melakukan ini pada Taeyong." Ucap Yoona penuh penekanan.

"Aku yang akan mengurusnya." Jawab Jaehyun.

"Aku juga harus turun tangan Jae, mereka membunuh cucuku." Paksa Yoona.

"Tenang saja mereka akan mendapatkan balasannya, aku akan membalasnya dengan tanganku sendiri." Balas Jaehyun namun sedetik kemudian ia menatap ibunya, "Ibu kau ingat seseorang yang dulu memberikan obat perangsang pada ayah?" Tanya Jaehyun.

"Tentu saja aku mengingatnya."

"Dia salah satunya."

Menggeram kesal Yoona kini menatap Jaehyun, "serahkan urusan dia padaku Jae, Ibu tidak menerima penolakan."

Naughty Tiwai (Jaeyong) End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang