22

124K 10.3K 3.9K
                                    


~~




Hari ini Taeyong sudah diperbolehkan pulang karena keadaan yang mulai membaik walau kadang ia masih sedikit sedih jika mengingat anaknya. Berterima kasihlah pada Jaehyun yang selalu ada di sampingnya sampai saat ini.

"Kau ingin sesuatu sayang?" Tanya Jaehyun, kini mereka berdua berada di mobil untuk pulang ke apartemen Jaehyun.

Taeyong menoleh lalu tersenyum manis pada Jaehyun. "Aku tidak ingin apapun Jaehyun." Jawabnya santai.

"Baiklah kita langsung pulang saja oke" Taeyong mengangguk.

Sepanjang perjalanan tangan Taeyong tidak lepas dari genggaman tangan Jaehyun, sesekali punggung tangannya dikecup oleh Jaehyun.

"Jaehyun." Panggil Taeyong.

"Ada apa?"

"Maaf karena ku kau kehilangan anakmu." Taeyong menunduk.

Jaehyun menghela nafas, Taeyong sudah beribu kali mengatakan itu dan Jaehyun tidak menyukainya. Menepikan mobilnya Jaehyun pun menatap penuh ke arah Taeyong yang masih menunduk.

"Apa yang aku katakan kemarin Tae? Aku tidak marah padamu. Stop menyalahkan diri sendiri." Jaehyun menarik dagu Taeyong agar menatapnya. Mata Taeyong bergetar, air mata sudah menumpuk di pelupuk matanya.

"Tapi-"

"Jika kau meminta maaf sekali lagi padaku, aku akan marah padamu Taeyong." Ancam Jaehyun yang langsung mendapat gelengan heboh dari Taeyong.

"Aku tidak akan mengatakannya lagi." Ucapnya lalu mengelap kasar air matanya yang jatuh begitu saja, "jangan marah padaku." Lanjutnya.

Jaehyun mencondongkan tubuhnya, mencium bibir Taeyong sekilas kini Jaehyun menyatukan kening keduanya, menatap mata bulat Taeyong. "Aku tidak menyalahkanmu Dan itu juga bukan salahmu. Aku tidak suka jika kau selalu menyalahkan dirimu sendiri seperti ini Taeyong."

Taeyong memejamkan matanya sebentar lalu membukanya lagi menarik tengkuk Jaehyun kini Taeyong mencium bibir Jaehyun dengan lembut sedangkan Jaehyun hanya diam menikmati lumatan pada bibir bawah dan atasnya.


Melepas tautannya Taeyong mengelus pipi Jaehyun, "Terimakasih untuk semuanya Jaehyun, Aku mencintaimu." Taeyong memeluk Jaehyun dengan sangat erat.

Jaehyun merasakan bahunya basah, Taeyong menangis. Jaehyun mengelus surai Taeyong dengan sayang, "Jangan menangis untuk kesedihan lagi, ini yang terakhir. Menangis lah untuk kebahagiaan bersamaku." Bisik Jaehyun yang membuat Taeyong mengeratkan pelukannya.

Lagi. Jaehyun merasakan pelukannya melonggar, saat ia melihat Taeyong kini kekasihnya sudah terlelap. Melepas pelukannya perlahan Jaehyun membenarkan posisi Taeyong dikursi sebelahnya lalu menurunkan sedikit kursi itu agar Taeyong nyaman sebelum melajukan kembali mobilnya.



~~



Jaehyun sedang menyiapkan makanan di dapur, tidak Jaehyun tidak masak. Dia memesan makanan dan saat ini ia sedang menatanya membiarkan Taeyong yang masih tertidur di kamar.

Jaehyun kembali teringat akan perkataan Dokter Daniel mengenai keadaan Taeyong.

"Taeyong masih trauma atas kepergian anaknya jadi hiburlah dia. Mungkin dengan melakukan hal yang ia suka atau apapun yang membuatnya sedikit melupakan kesedihannya dan pastikan kau selalu ada bersamanya karena ia masih mengira jika kepergian anakmu adalah kesalahannya dan ia takut kau membencinya atau meninggalkan nya."

Naughty Tiwai (Jaeyong) End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang