1

1.7K 99 2
                                    

Pertemuan pertama Jungkook dan Yoongi tidak begitu spesial. Yoongi hampir tidak ingat detailnya, mungkin karena mereka bahkan tidak saling mencari ketika mereka bertemu.

Semuanya dimulai saat hujan deras mengguyur tanah bersamaan dengan langit yang mulai menghitam, seperti saat ini.

***

"Sedang apa kau?"

"Menunggu hyung." Jawabnya.

Barusan dari kejauhan Yoongi bisa melihat ada sesosok manusia yang sedang berdiri di depan pintu pagar rumahnya dengan kepala tertunduk dalam guyuran hujan yang lebat. Tidak bergerak sama sekali pun mencoba mencari tempat berlidung.

Entah sudah berada berapa lama dia hanya berdiri di sana dan untuk apa, Yoongi saja bahkan bisa merasakan hawa dingin yang menggigit meski bajunya kering dan tebal, apa pria itu tidak merasakannya?

Apa yang dia pikirkan, membiarkan begitu saja tubuhnya basah dan kedinginan. Sekarang lampu-lampu di pinggiran jalan sudah menyala. Sore sudah usai, matahari tenggelam dan malam hari akan membekukan pria itu.

Semakin dekat, Yoongi bisa melihat jaket bahan kulit berwarna hitam yang sosok itu kenakan, bawahan celana jeans yang hitam juga ditambah dengan kelakuan bodoh, tidak perlu waktu lama bagi Yoongi untuk segera mengetahui siapa orang itu.

Kepala yang tertunduk lantas menengadah ketika melihat bayangan di sekitar kakinya bergerak, air berhenti menyergap tubuhnya dan suara hujan menjadi samar. Pandangannya sedikit kabur karena terhalang oleh air yang mengalir turun dari wajahnya dan rintik hujan yang terus memukul kepalanya secara konstan menjadikan kepalanya pening. Kedua hal itu membuat dia terlambat menyadari kalau ada seseorang yang melindunginya dari paparan hujan.

Kini di saat air usai mengguyurnya dia jadi bisa merasakan dingin dengan sangat jelas bersamaan dengan sekujur tubuhnya yang menggigil. Dia membalikkan tubuhnya dan menemukan Yoongi yang sedang memayunginya, senyumnya langsung mengembang terlepas dari betapa canggung senyuman itu karena bibirnya yang gemetar kedinginan.

Melihatnya, Yoongi hanya menaikkan alis. Entah bertanya kenapa Jungkook tersenyum dengan konyol begitu atau kenapa Jungkook membiarkan dirinya terekspos hujan. Yang jelas sebagiannya lagi karena kelakukannya yang bodoh.

Ah, entah kenapa ini terasa seperti deja vú.

***

Pertemuan mereka memang tidak terlalu berkesan, yang pasti mereka bertemu setelah jadwal mengajar sorenya selesai.

Pria itu sedang menunggu hujan reda di halte bus, terjebak di sana. Yoongi memutuskan duduk di belakang, agak terhalang dengan tiang pemisah kursi. Saat itulah dua orang mahasiswi datang untuk berteduh, Yoongi bisa mendengar mereka mengobrol dengan suara keras di depannya.

"Hahaha kau benar, lucu sekali. Ngomong-ngomong siapa dosen matkul metode penelitianmu? Pak Yoongi?"

Telinga Yoongi berdiri, sensitif ketika namanya disebut, sepertinya mereka berdua tidak menyadari keberadaannya dan berpikir kalau bunyi hujan akan meredam suara mereka.

Yang ditanya menjawab dengan nada mengeluh, "Ya. Sungguh tidak beruntung. Dia dingin sekali dan cara bicaranya selalu sinis. Kelihatannya tidak ada dosen yang akrab dengannya, mungkin karena sifat itu."

"Ah iya iya, aku mengerti. Tapi dia tampan bukan? Berapa kira-kira umurnya? Kutebak dia tidak punya pacar atau teman di umurnya yang sekarang karena sifatnya yang seperti itu. Sayang sekali." Katanya sambil mendesah. Bersikap seolah simpati.

Mahasiswi yang di sebelahnya mengangguk, "aku sangat setuju. Aku juga tidak pernah melihatnya makan dan mengobrol dengan dosen lain. Sudah lah jangan dibahas, oh ya apa kau tahu"

RUNNING OUT  ∕  kookgaWhere stories live. Discover now