6

563 78 2
                                    

Jam 10 malam, pintu rumah Yoongi diketuk. Dia membukanya lantas mendapati Jungkook yang otomatis menaikkan satu kantong dengan isi berkelontangan.

"Min-ssi, malam masih terlalu pagi untuk tidur bukan?"

Di balik kantong itu, ia bisa melihat terdapat setidaknya lebih dari tiga botol minuman kaca besar yang membuat dahi Yoongi mengerut.

"...Alkohol?"

Jungkook sudah masuk sebelum Yoongi mempersilakan dan menaruh kantong itu di meja ruang tengah dan tersenyum pada Yoongi, tangannya melambai menyuruh Yoongi untuk segera datang. Pria dingin itu hanya mendesah keras dan menutup pintu. 

"Temanku memberinya dan kita belum pernah minum bersama, jadi aku membawanya ke sini." Katanya sambil mengeluarkan seluruh botolnya dan mengambil dua gelas dari dapur.

Di atas meja terdapat lima botol vodka Chopin Wheat 750ml. Sungguh teman yang baik. Tapi 40% kadar alkohol sepertinya agak berlebihan untuk malam ini.

Yoongi menyerngit. "Aku tidak ikut, kau saja."

"Aku sudah membawa lima botol hanya untuk kuminum sendirian? Tidak, tidak, tidak."

Jungkook membuka botol tersebut dan menuangkannya ke dua gelas lalu menyodorkan satu kepada Yoongi yang hanya diam memangku wajah. Dia menatap gelas itu kemudian menatap Jungkook yang terlihat sangat berharap dan memaksa sebelum akhirnya mengambil gelas itu dengan malas. Yoongi menggoyang-goyangkan gelas, melihat cairan di dalamnya berputar.

"Kau tahu, aku ada kelas jam 10 pagi."

Jungkook memberi gestur tidak mengerti, "lalu? Kau tinggal mengajar Min-ssi, sedikit alkohol tidak akan menyakitimu."

Raut wajah Yoongi tidak enak. Sepertinya ini bukan ide yang bagus. Tapi di saat melihat Jungkook yang duduk di seberang mejanya dengan wajah girang, sepertinya hari ini telah terjadi sesuatu yang menyenangkan dan dia ingin merayakannya. Matanya melirik gelas di tangan lalu berpaling pada Jungkook sekilas. Pria besar itu sudah meneguk habis satu gelas vodka seolah itu hanyalah air soda. Sambil bertanya-tanya bagaimana dia bahkan tidak bergidik atau mengernyit ketika meminumnya, Yoongi ikut menegak sedikit vodka yang Jungkook tuangkan untuknya. Ya sudahlah, tidak ada salahnya ikut merayakan entah apa yang dirasakan Jungkook sekarang. Toh jarang-jarang sepertinya Jungkook datang dengan perasaan senang yang terlihat jelas begini. Tiga empat gelas tidak akan merusak harinya besok.

Tapi adat minumnya adalah, sekali ia menyentuh alkohol maka sulit untuk Yoongi berhenti sampai ambruk. Sekalipun tidak bermaksud untuk mabuk, sekarang lihatlah dia. Sepuluh gelas habis ia telan. Daun telinga dan pipi atasnya kemerahan, matanya yang sipit hampir-hampir terlihat memejam bagi orang lain.

Di sisi lain Jungkook adalah peminum yang handal, bergelas-gelas vodka yang ia teguk habis hampir seperti tak berpengaruh padanya, sekarang ia sudah membuka botol ke empat. Sambil memperhatikan gerak-gerik Yoongi yang sudah mabuk, sudut bibirnya terangkat tinggi. Ah, Min Yoongi begitu menggemaskan bukan? Ia sudah tahu dari dulu, tapi malam ini Jungkook dapat melihat sisi lain dari hyungnya itu. 

"Min-ssi." Panggil Jungkook, mengetes apakah Yoongi masih bisa meresponnya. Wajahnya merah sekali dan Yoongi hampir-hampir tidak bisa menahan berat tubuhnya, mungkin sebaiknya mereka berhenti. Sisa satu botol ini bisa ia simpan untuk nanti.

"Apa maumu hah, dasar anak nakal..." katanya terkantuk-kantuk dengan wajah yang sekarang sedang tergeletak di meja dan tangan yang memain-mainkan gelas.

"Hyung sepertinya kau sudah ma--"

Tangannya terangkat cepat, memutus ucapan Jungkook. Kepalanya terangkat  dan memperlihatkan mata yang memicing pada Jungkook dengan sengit.

RUNNING OUT  ∕  kookgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang