[3]

969 61 77
                                    

Kringggg......kringggg......

"Mel, Melodi," panggil Siska sambil membangunkan Melodi yang ketiduran.

Lama Siska memanggil Melodi, akhirnya Melodi pun bangun, "Mel lo beneran tidur? Astaga ... Melodi gue udah nackal ya, berani tidur di kelas ckck. Btw kuylah kantin, udah istirahat tauu."

"Hm? Udah istirahat? Cepet banget, yaudah deh, ayok."

Begitu Melodi bangun tatapannya tak sengaja terarah ke seorang cowok yang juga sedang menatapnya.

Degg

Melodi seperti pernah lihat, bukan, malah ia sudah kenal. Melodi pernah menyukai, atau lebih tepatnya mengagumi? Mungkin.

Jadi dia yang pindah ke sini, batin Melodi sembari keluar kelas. Tapi kenapa dia satu kelas sama gue?

***

Sesampainya di kantin dan setelah memesan makanan, mereka duduk menunggu pesanannya datang.

"Eh Mel, ngomong-ngomong bener kan gue bilang, anak barunya cakep. Lebih cakep dari Kak Arthur, lebih tajir, idaman banget deh," ucap Siska dengan riangnya.

"Iya," balas Melodi dengan asal dan malas.

Melodi mengedarkan pandangannya ke arah pintu masuk kantin lalu netranya menangkap orang yang beberapa detik lalu dibicarakan temannya itu masuk kantin dan terlihat akan memesan makanan.

Namun fokusnya teralihkan saat penjual kantin mengantar pesanan Melodi dan Siska.

"Hai," sapanya tiba-tiba mengagetkan kedua manusia itu.

"Y-ya?" tanya Siska dengan ekspresi antara bingung dan terkejut.

"Boleh gabung? soalnya penuh," ucapnya sambil mengedarkan pandangannya di area kantin. Diikuti Melodi dan Siska yang turut melihat keadaan kantin.

Benar juga sih, kenapa mereka tidak menyadari kalau suasana kantin sangat padat, hingga semua meja penuh.

"Emm boleh-boleh," ucap Siska. Melodi melotot. Siska hanya membiarkan saja. Melodi pun menghela napas pelan.

Karena sudah mendapat izin dari sang penunggu, akhirnya ia duduk di depan mereka, lebih tepatnya di depan Melodi.

"Eh lo anak pindahan tadi kan?" tanya Siska sok-sok an.

"Iya," jawab Daniel.

Yah orang itu adalah Daniel Putra, si siswa pindahan.

"Btw nih kita belum kenalan di kelas, kenalin gue Siska dan sebelah gue ini temen gue namanya Melodi, dia juga sekelas sama kita," ucap Siska sambil mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalan yang di balas dengan Daniel, namun tidak dengan Melodi yang belum mengulurkan tangannya.

"Dan lo?" tanya Daniel sambil menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan.

Melodi mendongak, lalu ia tersenyum tipis  sembari membalas uluran tangan tersebut, "Melodi."

Setelah itu pun Siska dan Daniel mengobrol ringan, sedangkan Melodi  hanya fokus kepada makanannya. Entah apa yang mereka bicarakan, Melodi tak peduli.

Beberapa menit kemudian mereka selesai dan bel masuk berbunyi. "Ayo bayar Sis," ajak Melodi, dan hanya di balas anggukan Siska.

Mendengar itu Daniel langsung berkata sambil menatap Melodi, "Eh nggak usah biar gue aja yang bayar, itung-itung sebagai tanda pertemanan."

"Beneran nih?" tanya Siska.

"Iya-" perkataan Daniel terpotong oleh perkataan Melodi, "Eh nggak usah, makasih."

Effortजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें