[21]

308 14 0
                                    

Haii haii Melodi comeback😚

Baru bisa update karena lagi lagi stuck huhu

Semoga suka yaa, selamat membaca.....


Malam sunyi, langit bertaburan bintang bintang, seperti menampakkan kebahagiaan, namun tidak dengan seorang gadis yang sedang melihat langit dari jendela kamarnya. Melodi. Di pikirannya ada hal rumit yang sangat ia bingungkan. Besok. Besok ia harus bekerja, bagaimana ia bisa menghindar dari Arthur. Jujur, ia merasa ada sedikit perasaan senang, lega. Akhirnya ia bisa kembali menjadi pacar seorang Arthur. Ya walaupun dengan cara yang salah.

Setelah Arthur pulang dari rumahnya saat menjelang akan maghrib, Melodi langsung membersihkan diri, mengingat dirinya tadi belum sempat mandi setelah pulang kerja. Setelah mandi, rasa rasanya badannya sangat segar namun juga tetap butuh istirahat yang cukup untuk tetap fit.

Untung besok weekend, jadi Melodi tak harus mengerjakan tugas, karena semua tugasnya sudah ia selesaikan semuanya di jumat malam.

Pikirannya kembali melayang layang. Arthur. Tiba tiba mengajak balikan dengan cara paksa, tidak ada romantis romantisnya, besok mengajak jalan. Ada apa dengan cowok itu, aneh.

Waktu menunjukkan pukul 8 malam. Biasanya ia akan tidur paling cepat jam 21.30, tapi sekarang ia sudah mulai ngantuk, mungkin karena kelelahan, langsung saja Melodi beranjak, menuju tempat tidur dan segera menuju alam mimpi.

                                     🌟🌟🌟

"Bu, Melodi pamit ya!" ucapnya terburu-buru seraya menarik paksa tangan ibunya untuk mencium tangannya

"Eh mel, kenapa kok kayak dikejar setan aja!" tanya Aisyah bingung

"Melodi buru buru bu, mau ke rumah Siska, udah ya, Assalamualaikum" langsung saja Melodi berlari keluar rumah. Bangun tidur tadi ia terlupa kalau hari ini, katanya Arthur akan menjemputnya, apalagi ia harus bekerja. Ia tidak mau kalo sampe keduluan Arthur yang datang kerumahnya, ia harus cepat cepat pergi.

Sesampainya di restoran, seperti biasa, ia langsung disuruh untuk mengantar orderan makanan, memang hebat restoran tempatnya bekerja, sangat laris. Belum ada 5 menit ia sampai, sudah harus keluar lagi. Mengantar 8 orderan di tempat yang berbeda, meski jaraknya lumayan dekat.

Di orderan ketiga, Melodi  harus mengantar di perumahan yang cukup di bilang elit, memang bukan hanya kali ini saja, tapi sepertinya, Melodi merasa ada sesuatu di rumah ini, entahlah, perasaannya tidak enak.

Membunyikan bel yang tersedia, Melodi menunggu beberapa saat, sampai akhirnya ada seorang ibu ibu yang membukakan pintu

"Eh ini delivery citra resto?"

"Iya bu, silahkan" kata Melodi seraya menyerahkan 4 kotak makanan

"Ini ya uangnya" kata ibu tersebut setelah menerima makanan

Setelah menghitung uangnya, ternyata ada kembalian tiga puluh lima ribu, "Bentar bu, kebalikannya" kata Melodi seraya merogoh sakunya

"Udah nggak usah, buat kamu aja, anggap sebagai tip ya, makasih" lalu ibu ibu tersebut menutup pintu

"Makasih bu" ucap Melodi cepat lalu berbalik dan tersenyum, "Alhamdulillah", batinnya.

Setelah itu, Melodi mengantar pesanan selanjutnya.

Tanpa disadari oleh Melodi, ada sesosok yang kaget saat melihat Melodi ada di rumahnya. Lalu orang tersebut berniat untuk membuntuti Melodi tanpa sepengetahuannya.

Selesainya mengantar delivery ke 8 pesanan tadi, lagi lagi Melodi harus mengantar makanan lagi, kali ini 5 pesanan dengan jumlah yang tentu berbeda namun tetap saja banyak. Lalu berlanjut seperti itu hingga sekitar waktu jam 13.00, pesanan sudah tidak ada, mungkin nanti lagi.

                                      🌟🌟🌟

Keesokannya, Melodi berangkat sekolah dengan lesu, mungkin karena ia terlalu lelah bekerja, seharusnya kan seusianya belum bekerja, masih haha hihi sambil nongkrong dengan teman temannya kan?

Dari ujung koridor kelasnya, Melodi melihat seseorang yang sedang duduk di bangku depan kelasnya, rasanya ia ingin kabur sekarang juga, "Aduh gimana nih, pake nyamperin segala lagi!" rutuknya pelan

"Gimana ya" rutuknya lagi bingung. Meyakinkan tekadnya, Melodi berjalan lurus dengan pandangan tetap ke bawah tanpa menoleh, dan berusaha berjalan dengan cepat, agar bisa segera masuk kelas, mengabaikan orang yang sedang mengganggu hidupnya. Namun itu hanyalah harapan, lengannya di cekal oleh orang tersebut, Melodi hanya bisa pasrah, berhenti berjalan tanpa menatap ke arah orang tersebut.

"Gue kecewa"

Degg

Jantungnya berdegup kencang, Melodi tau apa yang dimaksud pria itu. Melodi masih diam, selain bingung, ia juga malu, karena mereka sedang di depan kelasnya, yang mana banyak siswa siswi berlalu lalang, entah itu melewati untuk masuk kelas, atau hanya sekadar melintasi koridor kelasnya

"K-kak"

Arthur tak memberi celah Melodi untuk menyela, "Gue pikir gue beruntung". Ya memang pria yang menghadang Melodi tak lain adalah Arthur, memang siapa lagi?

"Gue tunggu nanti pulang sekolah, kalo lo nggak nurut, gue nggak tau lagi" setelah mengucapkan itu Arthur langsung pergi menjauhi Melodi. Melodi termangu, semua pikirannya langsung blenk alias kosong. Mencoba untuk memahami perasaannya sekarang, sungguh, ia juga kecewa dengan dirinya, dengan keadaannya sekarang, lamunannya terbuyar saat bel masuk berbunyi.



To be continuous

Pendek? Hehe maapkeun ya bener bener lagi stuck

Jan lupa vote voment :)

EffortWhere stories live. Discover now