Effort

(6)

"Permisi mbak," ucap Melodi.

"Ya, ada yang bisa dibantu?"

"Maaf mbak saya mau nanya, apa lowongan part timenya masih kosong? Saya Melodi yang kemarin menghubungi," terangnya.

Hari Sabtu ini memang Melodi pagi-pagi sekali berencana datang ke Citra Resto untuk melamar pekerjaan, jika bisa.

Sang kasir pun mengangguk mengerti. "Ohh iya, sebelumnya perkenalkan, nama saya Rita yang kemarin jawab telepon dari Anda, dan untuk saat ini memang masih belum ada yang melamar lagi, namun mengetahui kalau Anda masih sekolah dan berniat untuk bekerja hari Sabtu Minggu, lebih baik Anda bertanya langsung sama Manajernya, kebetulan orangnya ada di dalam, mari saya antar mbak," ajaknya seraya keluar dari tempat kasir.

"Iya mbak." Melodi pun mengikuti Rita menuju ruang Manajer, setelah sampai, Rita mengetuk pintu lalu masuk ke dalam dan menyuruh Melodi untuk menunggu sebentar.

"Silakan masuk Mel, saya udah bicara sama Manajernya, kamu utarakan ulang aja niatmu apa," ucapnya.

Melodi pun mengangguk, "Iya mbak, makasih ya." Rita mengangguk.

Karena sudah tak ada kepentingan, ia pamit ke Melodi, berkata kalau ia akan kembali ke kasir untuk melayani pelanggan restorab. Kini hanya ada Melodi seorang diri, yang tengah dilanda gugup yang luar biasa namun sebisa mungkin ia menenangkan diri. Setelah dirasa tenang dan siap, Melodi pun masuk ke ruangan tersebut. "Permisi," salamnya.

"Masuk," sahut orang dalam ruangan tersebut.

"Silakan duduk," lanjutnya.

"Silakan untuk perkenalan singkat," suruhnya. Melodi mengangguk kecil. "Bismillah, selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Melodi Syahrani Putri. Saya anak pertama dari dua saudara. Saya tinggal dengan ibu dan adik saya. Saya umur tujuh belas tahun, murid SMA Bhakti Indonesia," kenalnya.

Sang manajer mengangguk. "Wahh masih pelajar ya," tanyanya basa-basi.

"Hehe iya Pak," responnya.

"Niatmu kesini?" tanyanya. Melodi pun langsung mengutarakan niatnya, "Jadi begini Pak, kemarin 'kan saya lihat di selebaran kertas dan berisi informasi kalau di Citra Resto itu sedang membuka lowongan pekerjaan. apa betul Pak?" pasti Melodi.

"Iya benar, kamu mau melamar disini?"

"Iya pak, tapi kan di tulisannya itu part time 'kan, nah kalo misal Sabtu Minggu gitu apa bisa ya Pak kira-kira?"

Sang manajer mengangguk paham dan bergumam seraya berpikir. "Memang apa motivasi kamu sampe mau bekerja seperti ini? Bukannya hari Sabtu Minggu itu waktunya siswa istirahat ya? Apalagi kamu masih muda, waktunya untuk bersenang-senang, menambah teman, juga merefreskan diri? Dan biasanya anak seusia kamu itu masih labil, ego nya juga tinggi."

"Insyaallah tidak Pak, karena saya mau bantu-bantu ibu saya, kan lumayan bisa buat uang saku."

Sang manajer mengangguk.

"Baiklah kalo begitu, tapi karena kamu maunya hari Sabtu Minggu, saya butuhnya orang yang bisa mengantar pesanan delivery, bagaimana?"

"Wah iya Pak saya mau, berarti saya diterima kerja disini pak?" pastinya dengan berbinar.

"Iya kamu saya terima bekerja disini, tapi apa kamu nggak malu juga dengan teman-temanmu nanti?"

"Insyaallah enggak Pak, saya akan bekerja dengan baik dan serius."

"Baiklah, saya suka jawabanmu yang sangat semangat itu. Dan karena ini masih pagi apa kamu siap untuk langsung bekerja atau mau masuk besok?"

"Saya siap hari ini Pak," ucap Melodi dengan semangat dan mantap.