[2]

1.1K 82 109
                                    

Hai haiii aku up lagiii

Sebelum baca, yuk vote duluu, jan lupa voment nya ;)

Okeee selamat membacaaaa

Disinilah Melodi berada, di dalam mobil, berdua dengan seorang cowok yang sialnya adalah orang selalu ia hindari.

Keadaan hening semenjak sepuluh menit yang lalu, terhitung sejak berjalannya mobil ini, hingga suara deheman terdengar.

Ekhmm

"Lo apa kabar?"

"Baik," jawab melodi dengan memandang ke arah luar.

"Oh."

Lalu hening lagi.

"Lo ... nggak mau nanya gue?" tanya Arthur.

"Nanya apa?"

"Ya apa aja, gimana kabar gue, apa yang gue rasain, atau-"

"Stop kak, nggak usah bahas masa lalu."

"Loh emang apa salahnya si Mel?"

"Kakak udah tau sendiri alasannya, lagian juga lo udah ada cewek. Pokoknya nggak ada lagi yang harus di bahas," jelas Melodi.

"Tapi Mel--" perkataan Arthur terpotong, pas sekali mereka sampai di depan rumah Melodi. "Udah sampe, makasi tumpangannya." Arthur hanya menatap kepergian Melodi dengan tatapan yang sulit diartikan.

Melodi sudah bersusah payah. Ia tidak mau perasaannya jatuh kembali, ia sudah menatanya dengan sangat rapi.

Begitu masuk rumahnya, ia disambut dengan sepi, maklum, rumahnya hanya dihuni oleh Ibu dan adiknya. Sesampainya di ruang tamu, Melodi melihat ibunya yang tertidur di sofa dengan tv yang masih menyala. Memang saat ini sudah pukul 08.30

"Ibuk ... bangun pindah ke kamar," ucap Melodi sambil menggoyangkan tubuh ibunya pelan.

"Eh Mel, kamu udah pulang sayang?" tanya Aisyah, ibu Melodi, yang langsung terbangun.

"Iya bu, maaf ya, ibu jadi ketiduran disini, lagian kenapa nggak tidur di kamar aja sih?"

"Ya ibu kan nungguin kamu pulang, apalagi kamu nggak bawa kunci 'kan, takutnya kalo ibu di kamar, ntar malah nggak denger," jelasnya.

"Hehe iya Bu maaf, Mel lupa bawa kuncinya, apalagi tadi itu mendadak bu, Iza bilangnya pagi tadi, ketemu di parkiran."

Sang Ibu mengangguk. "Iya nggak papa, sekalian nonton tv juga, eh Ibu malah ketiduran," ucapnya dengan geleng-geleng kepala, tertawa agak miris.

"Ibu pasti capek banget ya?"

"Enggak kok, cuma Ibu belum terbiasa aja, ntar juga biasa." Melodi tersenyum masam, hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat.

"Yaudah sana mandi, eh kamu pake baju siapa? Baju kamu? Kok Ibu nggak pernah lihat?" tanyanya heran.

"Eum ... ini bajunya Iza bu, tadi lengket banget rasanya, jadinya mandi disana, maaf ya Bu," ucap Melodi setelah melihat dirinya dari bawah, ibunya pasti marah sekaligus heran. Ia pasrah.

"Lho kenapa minta maaf? Lagian kamu cantik kok pake baju gitu, lagian--," ucapannya dijeda beberapa detik. "kamu udah lama nggak pake baju yang bagus," lanjut pelan, diiringi dengan senyum tipis.

Melodi termenung. "Dah sana, kamu masuk, bersih-bersih, terus tidur," suruhnya.

Melodi mengangguk. "Mel ke kamar ya, mau belajar bentar, abis itu tidur." Aisyah, Ibu Melodi pun mengangguk, mengiyakan.

EffortWhere stories live. Discover now