6). Permintaan Ibu Peri

10.3K 919 3
                                    

Jangan membuat keputusan saat emosi, karena itu hanya akan kamu sesali dikemudian hari🤗

***

Dengan membaca Hamdallah, Tiara duduk disalah satu kursi ditempatnya bekerja. Caffe ibu Peri sudah tutup karena waktu sudah menunjukan pukul 21:00.

"Pulang naik apa Ra?" Tanya Rini pada Tiara.

"Naik ojeg mungkin mbak,"

Rini mengangguk "Yasudah, yu kita ganti baju dulu, nanti bareng aja kedepannya."

Tiara mengangguk lalu mereka masuk keruang ganti baju, setelah selesai. Mereka keluar dari ruangan tersebut dan memutuskan untuk langsung pergi.

Namun, belum sempat keduanya sampai di pintu caffe, ibu Peri datang dengan senyuman hangatnya.

"Kalian sudah mau pulang yah?" Beliau bertanya dengan senyuman.

Keduanya mengangguk "iya bu, saya sama Ara mau pulang."

"Ara, bisa bicara dulu tidak?"

Tiara mengangguk lalu tersenyum "Tentu ibu Peri," Tiara mengalihkan pandangannya pada Rini dengan wajah yang tidak enak, "Maaf mbak, mba duluan aja takutnya lama."

Rini mengangguk "yaudah, kalo gitu aku duluan ya Ra, bu mari."

Tiara dan ibu Peri mengangguk.

"Mari ikut keruangan ibu"

Tiara menurut lalu mengikuti langkah ibu Peri yang menuju ruangannya. Setelah mereka sampai, mereka memutuskan untuk duduk di sofa yang ada diruangan tersebut.

"Jadi mau ngobrol apa bu?" Tanya Tiara cepat. Masalahnya ini sudah malam dan dia takut membuat orangtuanya khawatir.

"Kamu mau gak bantu ibu?"

"Kalo Tiara mampu, insha allah Tiara mau bu," Tiara menjawabnya dengan tegas.

"Kamu mau kan menikah dengan anak ibu sayang?" Pertanyaan dari bossnya tersebut membuat mata Tiara membulat.

"Me-menikah bu?" Cicitnya.

"Iya nak, tolong. Diumur ibu yang sudah tidak muda lagi, ibu ingin menimbang cucu. Dan ibu percaya kamu bisa jadi istri yang baik untuk anak ibu,"

Tiara bingung harus menjawab apa. jika dia menolak, dia merasa tidak tahu diri. Jika dia menyanggupi, bagaimana dia harus memberi tahu hal ini kepada orang tuanya.

"Tapi bu, Tiara kan masih sekolah." tiara menundukan pandangannya.

"Ibu tau, ibu nggak masalah kalau kamu masih sekolah. Ibu percaya kamu akan bisa me-manage semuanya."

"Tiara minta waktu dulu bu, Tiara ingin shalat istikharah dulu, biar semua langkah yang Tiara ambil itu di ridhai oleh allah." Balas tiara tersenyum kepada ibu Peri yang telah baik kepadanya.

"Alhamdulillah, makasih ya nak."

"Yasudah bu, Tiara mau pulang dulu."

"Ibu anterin yah?" Tiara mengangguk saja. Dia sudah sangat pusing sekarang.

Lalu Tiara pulang dengan di antarkan ibu Peri, setelah sampai di depan gang rumahnya mobil pun berhenti.

"Ara, ibu harap jawaban kamu sesuai sama yang ibu mau yah nak." Ibu Peri menatap Tiara dengan tatapan sendu yang membuat Tiara simpati.

Meraih Surga Bersamamu [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang