EPILOG

10K 655 17
                                    

HappyReading😭❤

****

Tiara membuka matanya perlahan, sudah jam 02 malam. Dia langsung bangkit, namun dia merasa perutnya sangat berat. Dia menengok kesebelahnya, matanya membulat saat melihat Luthfy yang sedang memeluknya.

Dia terkekeh setelahnya, mengapa dia lupa jika Luthfy sudah kembali? Tak ingin mengganggu ketenangan Luthfy, Tiara langsung bangkit meski hatinya ingin berlama-lama memandang wajah tampan suaminya.

Kakinya membawa dia pada kamar kedua anaknya yang disebelahnya, dia membuka pintu tersebut dan langsung masuk kedalam ruangan itu. Terlihat kedua anaknya yang sangat tampan dan cantik sedang tertidur pulas.

Tiara tersenyum dia mendekatkan wajahnya pada mereka satu persatu lalu dia mencium kening keduanya. "Anak bunda jangan rewel ya, sekarang kan kalian udah ketemu sama ayah kalian."

Tiara tersenyum bahagia, dia langsung berjalan kembali keluar dari ruangan itu dan dia sangat terkejut mendapati Luthfy yang sedang bersandar ditembok depan kamar mereka.

"Mas ngapa--"

Pertanyannya terhenti karena luthfy langsung memeluk tubuhnya erat. "Sayang, kenapa gak bilang kalo mau keluar kamar sih? Mas kan kaget kamu gak ada di pelukan mas tadi!"

Tiara tersenyum bahagia dalam pelukan Luthfy, ini benar-benar Luthfy yang asli, bukan Luthfy ghaib lagi.

"Maafin Ara mas, Ara kan mau masak buat sahur." Sahutnya lembut, tangannya mengelus punggung Luthfy.

Luthfy melepas pelukannya, dia tersenyum culas. "Astagfirullah sayang, mas lupa. Abisnya tadi mas kira kamu mau shalat sunnah, tapi mas gak denger suara air di kamar mandi jadi mas panik hehe.."

Tiara tidak tahan, dia langsung mengecup pipi Luthfy secepat kilat. "Mas lucu banget sih, jadi makin cinta kan!"

Setelah itu Tiara langsung berlari ke arah tangga menuju dapur, terdengar teriakan Luthfy dibelakangnya namun dia tidak mendengar karena malu.

"SAYANG JANGAN LARI!"

Luthfy langsung mengikuti Tiara dan memeluknya saat Tiara sudah didekatnya. "Jangan lari kaya gitu sayang, kamu buat mas khawatir.." Lirihnya pelan, namun penuh penekanan.

Tiara menelan ludahnya susah payah. "Maaf.."

Luthfy menghela napasnya pelan, dia membalikan tubuh Tiara dan langsung dia kecup seluruh permukaan wajah Tiara.

"Jangan diulang." Tiara memgangguk patuh.

Luthfy tersenyum kecil saat tahu Tiara takut padanya, dia memeluk kembali Tiara. "Udah jangan takut sama mas, mas jinak kok sama kamu. Ayo kita masak, mas mau masakin kamu."

Tiara tersenyum senang, dia sudah lama tidak memakan masakan Luthfy. Dia masih ingat kapan dia makan masakan Luthfy, saat dirinya mengidam nasi goreng Luthfy juga paginya dia dibuatkan nasi goreng oleh Luthfy.

"Ayo mas, Ara kangeenn banget sama maskan suami Ara ini."

***

Tiara dibuat bahagia pagi ini, bagaimana tidak? Pemandangan didepannya sangat memanjakan matanya. Disana terdapat Luthfy yang sedang memangku Azila dan Azka yang duduk didepan mereka.

Pagi ini dia bangun kesiangan, dan dia langsung teringat kedua anaknya, tanpa sadar jika luthfy sudah tidak ada diranjang. Tiara mengusap air mata yang mendadak mengalir dimatanya, air mata kebahagiaan.

"Eh bunda kalian udah bangun.."

Tiara tersenyum, dia melangkahkan kakinya dan ikut bergabung pada mereka. Azka langsung merangkak duduk dipangkuan Tiara membuat Tiara mencium kedua pipinya.

"Azila sama Daddy juga mau dicium bunda." Ucap Luthfy membuat Tiara terkekeh malu.

"Daddy? Kok Daddy sih mas? Bukannya ayah?" Tiara bingung mendengar Luthfy menyebut dirinya sebagai Daddy, bukan ayah seperti semalam.

Luthfy menyengir dan dia langsung mencium pipi Tiara secepat kilat. "Sayang, mas itu kan masih muda, jadi maunya Daddy bukan ayah." Kilahnya dengan wajah yang dibuat seimut mungkin.

Tiara tidak menjawab, dia sekarang sibuk memberi Azka asi membuat Luthfy meringis kecil.

"Princes Daddy mau makan disuapin Daddy?"

"Iya kalo bisa mas suapin Azila, aku mau ngasih asi Azka dulu ya? Boleh kan?"

"Boleh, tapi abis itu mas juga mau ya!"

Belum sempat Tiara membalas ucapan suaminya itu, Luthfy sudah mengacir terlebih dahulu. Dia aneh sekaligus malu mendengar ucapan suaminya barusan.

Sedangkan Luthfy dia meletakan Azila di meja makan dan dia langsung menuangkan makanan untuk anak perempuannya. "Sini mau duduk disini apa mau dimeja hmm?" Ucapnya menunjuk pahanya dengan hidungnya yang digesekan pada hidung lembut Azila.

Azila tertawa gemas membuat wajahnya memerah dan itu juga membuat Luthfy semakin menduselkan hidungnya.

"Mau ak-an Dad.." Ucapnya dengan cadel, Luthfy mengangguk, dia mulai menyuapi Azila dengan telaten. Sesekali mengusap sudut bibir anak itu yang terkena serpihan nasi.

Tiba-tiba Tiara datang tanpa Azka. "Sini biar Ara aja yang nyuapin adeknya mas." Tiara mengulurkan tangannya pada Luthfy.

Bukannya memberikan piringnya pada Tiara, Luthfy malah menarik tangan Tiara pada bibirnya membuat Tiara salah tingkah.

"Biar mas aja sayang. Abang mana?" Tanyanya pada Tiara yang menunduk malu.

"Abang udah tidur?"

"Tidur lagi?" Beo Luthfy.

Belum tau aja dia, kalo puteranya itu raja tidur. Sedangkan puterinya si puteri aktif. Namun itu suatu keberuntungan untuk Tiara, jadi Tiara tidak terlalu kesusahan mengurus keduanya.

"Iya mas. Abang emang suka tidur lagi kalo udah dikasih asi, dia gak terlalu suka makan nasi sih." Tangannya yang sedaritadi dipegang Luthfy dia lepaskan dan dia memindahkan tubuh Azila kepangkuannya.

"Adek mandi dulu ya sama bunda?" Tangannya mengelus rambut Azila yang hitam legam.

"Mandi-nya cama dadd.." Jawabnya dengan nada yang lugu membuat Tiara tertawa.

Luthfy tersenyum senang, dia langsung mengangkat tubuh Azila pada pelukannya dan membawanya ke kamar mandi. "Kamu siapin bajunya aja sayang"

"Iya mas, pelan-pelan ya mandiin adeknya." Luthfy mengangguk dan mulai berjalan pergi.

Tiara sangat bersyukur kedua anaknya langsung menerima Luthfy dengan terbuka, dan dia slalu bersyukur setiap detik mempunyai suami se suami-able Luthfy.

Tbc.

See u next Extra Part 1, 2, 3❤

Meraih Surga Bersamamu [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang