37). Permintaan Maaf Lisa

7.4K 585 9
                                    

Akan ada saatnya kita sadar. sejauh apapun jarak, sejauh apapun hati kita, sejauh apapun kita saat ini, akan ada saatnya kita dipertemukan kembali dengan keadaan yang berbeda meski tidak akan kambali bersama.

***

Terlalu diperhatikan mungkin terasa sangat membosankan untuk mereka yang tidak pernah merasa kehilangan. Dan terlalu memperhatikan akan sangat melelahkan untuk mereka yang tidak mempunyai rasa cinta yang besar. Saling melengkapi adalah jalan dimana kamu membangun hubungan yang didalamnya terdapat saling mengasihi dan saling mencintai.

Tiara, perempuan dengan sejuta keberuntungan. Perempuan dengan sejuta kebaikan dan kelembutannya. Perempuan dari keluarga malang yang merambat menjadi ratu dihati seorang dokter muda yang menjadi suaminya.

Tiara selalu menikmati setiap perhatian Luthfy yang slalu terarah padanya. Tatapan penuh cinta yang slalu Luthfy berikan padanya. Dan perlakuan manis yang slalu Luthfy berikan padanya.

Luthfy pun selalu menikmati pengertian dari sang istri, kelembutan tangan Tiara saat dia bermanja-manja. Luthfy slalu sadar akan hal itu, dimana ia selalu manja pada Tiara. Tapi Luthfy tidak perduli, toh Tiara tidak pernah protes padanya.

Seperti halnya saat ini, Luthfy sedari tadi menggenggam sebelah tangan Tiara dan membawa keatas pahanya. Dia selalu mengelusnya pelan sesekali mengecupnya dengan lembut. Namun tatapan Luthfy tetap memperhatikan jalanan yang sudah padat pagi ini.

Sedangkan Tiara? Jangan ditanya. Dia sudah terlalu malu, saking malunya dia memilih untuk menggigit bibirnya sendiri.

"Besok terakhir ujian kan, sayang?"

Tiara tersentak, dia melirik Luthfy yang tenang dan beralih pada tangannya yang sedang diusap dengan lembut oleh Luthfy.

"Iya mas, memang kenapa?"

"Besok kita langsung berangkat ke puncaknya ya?"

Tiara terkejut  "Jadi mas liburannya?"

Luthfy mengangguk dan tersenyum. "Jadi dong, nanti sore kamu siapin keperluannya ya?"

Tiara mengangguk saja. Mobil pun berhenti didepan gerbang sekolah. Seperti biasa, Nadia sudah menunggunya didepan gerbang.

Tiara melepas sabuk pengamannya lalu duduk menghadap Luthfy. Luthfy tersenyum manis padanya.

"Semangat ujiannya. Kamu harus teliti saat membaca soalnya, berjuang sebisanya aja. Sisanya serahin semuanya sama Allah."

Tiara mengangguk. "Iya mas, yaudah, aku turun ya?"

Luthfy mengangguk lalu dia menyodorkan tangannya pada Tiara yang langsung diteria baik olehnya. Luthfy mengecup kening Tiara.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam,"

Saat akan melajukan mobil. Hp nya berdering, ternyata papanya yang menelpon.

"Assalamualaikum nak"

"Waalaikumsalam pah"

"Kamu dimana? Bisa kerumah gak?"

"Luthfy sedang dijalan. Baik pah Luthfy kesana sekarang"

Meraih Surga Bersamamu [SELESAI]Where stories live. Discover now