36). Cinta Yang Sesungguhnya

7.1K 603 4
                                    

Ada yang memang tidak bisa bersama karena beberapa alasan. Ada yang memang tidak bisa menyatu karena salah satu sudah punya yang baru.

***

Luthfy menghempaskan dirinya dikursi kerjanya setelah dia beres mengoperasi salah satu pasiennya. Waktu sudah sore sekarang, namun sepertinya dia tidak bisa pulang cepat karena masih ada beberapa pasien yang akan dia periksa lagi.

Dia memutuskan untuk menuju Masjid yang ada di rumah sakit ini. Dia berjalan menuju masjid dengan terburu-buru, takut telat karena ia ingin mengikuti shalat berjama'ah.

"Alhamdulillah ternyata belum telat."

Luthfy segera mengambil barisan paling depan yang masih kosong. Setelah shaf nya penuh. Shalat langsung di lakukan dengan khusyu.

Setelah berdoa dan berdzikir sebentar, Luthfy memutuskan untuk kembali keruangannya. Untung saja dia sudah makan siang tadi, jadi tidak perlu makan lagi sekarang. Dia ingin segera menyelesaikan pekerjaanya agar cepat-cepat pulang.

Ah mengingat pulang, dia jadi merindukan istrinya. "Telpon Ara deh,"

Tepat saat akan mengambil ponselnya, ada seseorang yang menepuk pundaknya. Luthfy menengok dan mendapati Hasby yang sedang tersenyum.

"Assalamualaikum Luth,"

"Waalaikumsalam. Belum pulang Has?"

Hasby menggeleng lalu merangkul bahu Luthfy. "Ane sekarang sif malem."

Luthfy mengangguk mengerti. "Terus sekarang mau kemana?"

"Mau ke ruangan ente sih," Hasby menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Luthfy tertawa. "Yaudah yu,"

Hasby mengangguk dan berjalan bersama. Jadilah Luthfy tidak jadi menelpon Tiara.

***

Malam harinya, Tiara sedang  menunggu Luthfy pulang. Nadia sudah pulang sedari sore tadi. Setelah Nadia pulang, Tiara langsung memasak untuk suaminya.

Jadi dia sekarang tinggal menunggu kepulangan Luthfy dengan menunggunya diruang tamu.

Drtt drtttt drttt

Suara getaran ponsel mengalihkan perhatian Tiara. Tiara mengira itu dari Luthfy, ternyata panggilan dari ayahnya. Tiara tersenyum dan langsung mengangkatnya.

"Hallo assalamualaikum?"

"Waalaikumsalam nak, kamu sama abang apa kabar?"

Tiara tersenyum mendengar suara ibunya. Ah dia slalu merindukan kedua orang tuanya. Ah ya, dan ibunya sekarang memanggil Luthfy dengan sebutan abang. Menggelikan menurut Tiara.

"Alhamdulillah Ara sama mas Luthfy baik-baik aja. Kabar ibu sama ayah gimana?"

Terdapat helaan nafas lega dari sebrang sana. "Alhamdulillah kami sekeluarga disini baik juga. Kamu sedang apa nak?"

"Sedang menunggu mas Luthfy bu,"

"Oh menantu ibu belum pulang kerja ya?"

Tiara mengangguk meski ibunya tidak melihat. "Iya bu, mungkin sedang banyak pasien."

Meraih Surga Bersamamu [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang