14). Penyakit ayah

8.1K 700 3
                                    

Tidak ada orang yang bahagia saat dirinya dibohongi.

***

Luthfy, Tiara dan juga kedua adiknya memasuki rumah minimalis itu. "Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam."

"Ibu, ayah, Ara kangen." Tiara memeluk ibunya lalu memeluk ayahnya bergantian. 

"Ibu juga kangen banget sama kamu,"


Tiara tersenyum "Ibu udah masak belum?"

Ibunya menggeleng "Belum, rencananya ibu mau ngajak kamu masak." Tiara mengangguk antusias.

"Yu bu, Tiara bantu masak,"

Ibunya mengangguk. Lalu ketika Tiara akan pamit kepada suaminya dan juga ayahnya, suara ayahnya kembali menahannya.

"Ara, kamu gak nakal kan di aprtemen suamimu?"

Tiara tersenyum lalu menggeleng, lalu pandangannya beralih pada Luthfy yang sedang sibuk mengajari kedua adiknya bermain tablet.

"Nggak yah, inshaa allah Tiara nurut kok sama mas Luthfy."

Ayahnya mengangguk dan mengelus kepala Tiara, "Baguslah, ayah jadi tenang." Tiara mengangguk lalu dia pamit akan memasak bersama ibunya.


Ayah Tiara berjalan mendekati Luthfy yang sedang sibuk dengan kedua putranya. "Anak-anak ayah serius banget,"

Ketiganya menoleh lalu Luthfy tersenyum dan menyerahkan tablet pada Bayu yang langsung dibalas dengan acungan jempol.

"Ayah," Luthfy tersenyum "Gimana yah? Semuanya sudah siap?"

Ali mengehela napas, dia bingung. Disatu sisi dia bahagia bisa sembuh agar dia kembali bekerja. Namun dia juga bingung, apa dia harus membohongi putrinya? Putrinya yang sudah berjuang mati-matian untuk menghidupi keluarga ini dan juga membantu pengobatannya.

"Sudah nak, tapi ayah masih bingung. Ayah tidak mau membohongi Ara, tapi ayah takut bikin dia khawatir."

Luthfy menatap ayah mertuanya dengan tatapan menenangkan.

"Yah, Luthfy mengerti. Itu semua keputusan ayah. Luthfy hanya memberi saran, sebaiknya semuanya diomongin aja sama Ara. Berbohong itu kan dosa, dan juga, siapa sih orang yang mau dibohongin."

Ayahnya terdiam membenarkan ucapan Luthfy "Iya, nanti ayah coba ngomong sama dia, besok kan nak?"


Luthfy mengangguk "Kita berdo'a sama-sama ya, yah, semoga berhasil."

"Aamiin, trimakasih banyak ya nak."

***

Diperjalanan pulang, Tiara dan luthfy hanya sama-sama diam. Luthfy tidak tahu menahu tentang pikiran apa yang berada dalam kepala istrinya sehingga membuat dia jadi pendiam.

"Dek?" Tergur luthfy

Tiara tetap diam.

"Dek, hei?"

Meraih Surga Bersamamu [SELESAI]Where stories live. Discover now