8. Ternyata Bukan Scorpio

217 55 22
                                    

Keduanya menatap Sashi sambil sesekali mencuri pandang. Melihat bagaimana perempuan itu merebahkan kepalanya di atas meja kantin kantor dan sama sekali tak menunjukan ketertarikannya pada seporsi gado-gado yang sudah ia pesan.

"Sas, kenapa sih lo? Dari tadi loyo banget." Mima menusuk potongan siomay miliknya dan lantas memasukkannya ke mulut. Masih sambil menatap bingung rekan kerjanya. "Trus tumbenan nggak makan siang bareng Erwin. Lagi berantem apa gimana?"

Mendengar nama itu, Sashi hanya bisa mendesah lesu. Ia mengangkat kepalanya dengan tidak bersemangat lalu ikut menyuapkan potongan kentang rebus dalam gado-gadonya. Mengunyah malas. "Tau deh, males gue kalau ngomongin dia."

Mima dan Lucas berpandangan sebentar kemudian memusatkan perhatian mereka pada perempuan yang benar-benar terlihat tidak bergairah itu. "Lo beneran berantem sama sepupu gue?" tanya Lucas penasaran.

"Udah bukan berantem lagi. Gue ada di tahap males liat muka dia."

"Wait, jadi ini kalian nggak berhasil gitu? Nggak jadian?" Sebenarnya Sashi bisa memprediksi akan seperti apa kekagetan Mima. Temannya itu pasti akan tidak percaya jika ia menceritakan seperti apa Erwin padanya. "Ah, nggak mungkinlah. Scorpio itu cocok banget sama pisces, Sashi."

Tapi cocok dalam masalah perzodiakan seperti ini bukan hanya satu-satunya hal yang bisa dipertimbangkan. Kenyataan jika dua orang manusia memiki sifat uniknya masing-masing, seharusnya membuat Mima sadar. Dia tak bisa memaksakan kecocokan hanya karena ramalan bintang bilang mereka cocok.

"Tapi buktinya? Gue sama Erwin akhirnya nggak jadian, 'kan?"

Sashi masih menyimpan ketakutan, sebenarnya. Sejak semalam, dia tak berani lagi menghubungi Erwin. Tidak juga membalas seluruh pesan-pesan dan mengangkat panggilan laki-laki itu. Selain karena dia masih malas dan menenangkan diri dari rasa terkejutnya, Sashi juga bingung bagaimana cara menolak laki-laki itu agar dia tak terlalu sakit hati.

"Sepupu gue kenapa emang? Kayaknya lo sekarang jadi males gitu sama dia." Lucas penasaran, tentu saja. Mengingat bagaimana perempuan berkuncir ekor kuda di hadapannya itu, beberapa hari lalu masih nampak begitu mengangumi seorang Erwin. Dan nampak jelas bagaimana binar di matanya menyimpan harap dalam hubungan mereka. Bukankah itu tandanya, mereka nyaman satu sama lain? Tapi kenapa sekarang tiba-tiba begini? "Gue yakin, ada sesuatu dalam diri Erwin yang bikin lo ilfeel dan males deket-deket sama dia lagi. Bener apa bener tebakan gue?"

Sashi mendengus. Merasa kesal melihat senyum yang merekah di ujung-ujung bibir Lucas. Ingin rasanya ia menusukkan garpunya pada wajah laki-laki itu. Tapi tidak jadi karena rencananya terdengar seperti perbuatan psikopat.

"Sepupu lo...." Ia bahkan menahan suaranya di udara. Merasa tak enak jika harus menyebutkan hal kurang baik dari Erwin di depan Lucas. "Dia posesif banget."

Kedua orang di depan Sashi menunjukan ekspresi yang berbeda menanggapi perkataannya. Lucas dengan satu senyum santai dan anggukan kecil seolah sudah memprediksi semuanya, dan Mima yang spontan membulatkan mata terkejut. Tidak menyangka jika seorang Erwin yang ia pikir polos layaknya anak kecil bisa menjadi posesif.

Mungkin benar kata pepatah, don't judged book by its cover.

"Erwin? Posesif? Yang bener lo?" Jangankan Mima, Sashi saja masih tidak habis pikir jika Erwin bisa seperti itu. Tapi nyatanya, laki-laki itu memang posesif. Dia cukup mengekang seseorang yang dianggapnya dekat dengannya. "Muka dia polos begitu, lho. Gue kok kayak nggak percaya, ya?"

"Erwin emang gitu, dia dulu putus sama mantan-mantannya ya karena mereka pada nggak betah dengan sikap posesifnya." Mungkin Lucas pikir, reaksi dua perempuan di depannya itu bisa ia prediksi. Mengingat memang banyak yang suka salah paham dengan laki-laki itu karena wajahnya yang terlihat polos. Berbeda jika keadaan itu dibalik menjadikan dirinya yang ada pada posisi sepupunya tersebut. "Gue bukannya udah peringatin lo kemaren-kemaren ya, Sas? Tapi lo kayak nggak peduli gitu. Jadi ya, gue bisa apa."

The Pisces's Choice✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant