8 • What's Wrong?

1.3K 372 290
                                    





Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


Ketika aku kembali ke kelas, Lee Sonsaeng-nim ternyata tidak masuk kelas dan hanya memberikan tugas untuk dikumpul esok hari.

Oke baguslah, kalau begini lebih baik aku menghampiri Cierra saja. Kerinduanku sudah menyeruak walau baru sekitar dua puluh empat jam lebih aku tak bersua dengannya.

"Yoongi-ya!"

Aku menoleh dan mendapati Namjoon berjalan ke arah mejaku yang berada di barisan belakang.

"Kau dihukum Bang Ssaem untuk menjadi kurir buku-bukunya ya?" Aku mengangguk.

"Berapa lama?"

"Seminggu."

"Butuh bantuanku?" Sontak aku langsung menggeleng dan menolak tawarannya.

"Tak usah sungkan-sungkan. Aku tahu itu melelahkan."

Ah, tunggu. Aku memang tidak membutuhkan bantuannya dalam hal ini, tapi kurasa aku butuh bantuannya untuk hal lain.

"Hey, Namjoon-ah. Kau kenal anak IPS tidak?" Ia mengangguk perlahan sembari mengerutkan kening, memangnya ada yang aneh dari pertanyaanku?

"Aku sedang mencari tahu nama seseorang."

"Gadis? Omona, Min Yoongi! Baru dua hari bersekolah disini kau langsung punya gebetan, huh?"

Aku memutarkan bola mataku malas, aish kenapa dia berisik sih. Lihat akibat perbuatannya itu, kini teman-teman sekelasku yang lain kompak menoleh ke arahku.

"Enak saja! Bukan gebetan." Aku menggeleng tegas.

"Tak perlu malu-malu begitu. Baiklah, gadisnya seperti apa? Biar kuberitahukan namanya. Dan kalau perlu kubantu kau untuk dekat dengannya." ujarnya semangat.

Sudahlah kuhiraukan saja apapun yang ia katakan, yang penting sebentar lagi aku akan mengetahui siapa sebenarnya nama gadis angkuh sok misterius itu.

"Dengarkan aku baik-baik. Setahuku dia itu anak kelas sebelas IPS dua. Lalu ciri-cirinya, dia itu berkulit putih susu, rambutnya hitam arang sebahu," Mata lelaki di hadapanku ini berbinar-binar semangat, terlihat begitu antusias menyimak setiap kata yang kuucapkan.

"Dan.. kurasa ia tak pernah tersenyum? Ekspresi yang ditunjukkannya hanyalah datar, dan angkuh. Membuatku kesal saja! Oh iya, tatapan matanya kosong."

Tunggu, kenapa ekspresi Namjoon berubah? Apa itu artinya ia sudah tahu siapa gadis yang kumaksud?

"Apa kau bertemu dengannya di ruang musik?" Tepat sekali, sontak aku mengangguk.

Ia tiba-tiba saja beranjak dengan wajah datarnya, "I'm sorry dude, I can't help you for this one. I don't want to deal with her."

Sebenarnya ada apa dengan gadis itu? []

Me, Piano and Her ✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora