25 • Necklace

921 244 593
                                    

Walau part sebelumnya belum sampe 45 votes, tapi karena hari ini hari ulangtahunku, jadi aku update special❤

So, I hope you guys enjoy the story. Dann.. selamat menerka-nerka!😘👌
(Jangan lupa buat ramein part ini yaww hehe)


 selamat menerka-nerka!😘👌(Jangan lupa buat ramein part ini yaww hehe)

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.



Pagi harinya Yoongi tak begitu bersemangat karena rasanya ia masih butuh tidur, hampir saja ia benar-benar kembali terlelap tadi, namun alarm yang ia pasang benar-benar mengganggunya sehingga mau tidak mau ia harus bangun dan beraktivitas.

"Ah, ini karena memimpikan Noona sih semalam, alhasil aku baru tidur jam setengah lima." gumam Yoongi kesal sepanjang jalan menuju ruang makan.

"Yoongi sayang? Kok terlambat bangun hari ini?"

"Semalam terbangun dan tidak bisa tidur lagi, Eomma." jelasnya singkat.

"Kalau begitu kamu makan sepotong roti saja lalu bawa bekal dan makan nanti di sekolah." Yoongi mengangguk sembari memasukkan sepotong roti coklat ke mulutnya.

"Yoon, berangkat sama Appa yuk. Sudah lama rasanya tidak mengantarmu." Yoongi kembali mengangguk, kali ini sembari memasukkan kotak bekal yang telah disiapkan oleh sang ibu ke dalam tas hitam miliknya.

Mobil mewah itu melaju menuju sekolah Yoongi setelah ayah dan anak itu membalas lambaian tangan Ibu Yoongi.

Belum ada obrolan yang tercipta walau sudah lima menit lamanya mobil ini melaju, terlihat Yoongi yang tengah menyamakan diri untuk mencoba mencuri-curi waktu tidur yang semalam benar-benar dirasanya kurang, dan sang ayah yang tengah menimbang-nimbang kalimat yang tepat untuk diutarakan pada putra semata wayangnya itu.

"Yoongi," Telapak tangan hangat itu mendarat di paha Yoongi yang berbalut seragam, membuat kesadaran remaja itu kembali sebelum berhasil mencumbu alam bawah sadar, apalagi mencapai dunia mimpi.

"Aish, Appa. Kau membangunkanku." rengek Yoongi yang benar-benar merasa mengantuk.

"Oh? Mianhae, Appa tidak tahu."

"Uughh.. gwaenchana. Apa yang mau Appa bicarakan?" Yoongi merenggangkan tubuhnya dengan menggeliat kecil akibat ruang gerak yang terbatas pada kursi penumpang belakang mobil sedan mewah milik sang ayah.

"Yoongi, apa kau masih mengingat.. Noona kesayanganmu itu? Tetangga kita dulu, loh." Kalimat yang dikeluarkan sang ayah bagaikan sebuah sengatan listrik yang dengan ampuh langsung menghilangkan kantuk yang sedari tadi mendera Yoongi.

"M-mwo? Kenapa Appa tiba-tiba membicarakan Noona?"

Yoongi merasa hal ini sangat kebetulan, dirinya yang semalam baru saja memimpikan gadis yang lebih tua lima tahun darinya itu, dan kini tiba-tiba saja sang Appa membicarakannya setelah sekian lama. Sebenarnya ada angin apa ini?

Me, Piano and Her ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora