3

268 94 180
                                    

"Ada yang aneh, tapi bukan hati ini."

🍃

Bianca mendudukkan tubuhnya di kursi teras. Tangannya sibuk mengikat tali sepatu yang terpasang manis di kaki jenjangnya,  mulutnya mengunyah roti sedangkan kedua telinganya terpasang headset yang di iringi dengan alunan musik.

Hidupnya terlihat sangat bahagia bukan?

“Dek, buruan!”

Seruan seorang perempuan yang terdengar sangat jelas di seberang sana tidak akan ada ngaruhnya bagi gadis SMA ini. Bianca masih asik dengan kegiatannya sendiri. Seolah bukan dirinyalah yang di teriaki tadi, hingga pemilik suara itu datang mendekat lalu tanpa permisi menarik kasar headset Bianca.

“Aduh! Ck! Kebiasaan, kalo telinga gue putus gimana?” sungut Bianca gak ada akhlak. Tapi Bianca tidak peduli sebab dirinya tidak suka. Bukan sekali dua kali Fara melakukan hal demikian.

Fara menatap sebal adik bungsunya yang masih duduk di bangku teras. “Bagus! dari pada punya telinga tapi gada guna nya?”

  ****

"Cari apa sih Lis?" Anna jengah, melihat Lisa yang sejak tadi tidak bisa diam.

"Liat Tote bag gue gak?" Bukannya menjawab, Lisa malah bertanya balik. Wajahnya mulai panik saat barang yang sedari tadi dicarinya belum juga ketemu.

Anna menautkan kedua alisnya tidak paham. Ia semakin bingung dengan pertanyaan Lisa. "Tote bag apa?" 

"Tote bag isinya skincare, Pesenan gue baru datang dari Cindy tadi." Lisa terdiam sejenak tampak berpikir. Ia mencoba untuk mengingat-ingat kejadian sebelumnya. Tak lama, netranya mencari seseorang.

"GAVIN!!!" Lisa berjalan menghampiri seorang siswa yang selalu tidur di kelas. Saat ini saja, masih pagi cowok itu sudah menaruh kepalanya diatas meja. Ia berteriak dengan keadaan panik. Tidak peduli jika ada yang terganggu. Lisa akan menjadi galak jika barang berharganya hilang tidak jelas seperti ini.

"WOI!" Lisa menggebrak meja Gavin. Laki-laki itu yang semula tidur jadi bangun. Menegakkan dengan malas tubuhnya. Tatapannya datar.

"TADI DI KELAS CUMAN ADA LO! DIMANA TOTE BAG GUE!!!!"

Gavin berdecak. Ia mengusap telinga kanannya sebab panas karena teriakan cewek yang kini berdiri dihadapannya. Malas meladeni manusia yang telah mengganggu waktu tidurnya. Dengan tatapan datar, "Tadi ada yang masuk, gue gak tahu siapa bawa Tote bag itu."

"ASTAGA! KENAPA LO GAK CEGAH? ITU TOTE BAG GUE!!" Lisa ingin menangis saja rasanya. Hilang sudah Skincare 300k nya. Dan bodohnya, cowok itu tidak menghalanginya. Lisa sangat gemas sekali dengan manusia ini.

"Bukan urusan gue! Pergi sana!" Gavin kembali menelungkupkan kepalanya. Kembali membawa otaknya untuk beristirahat.

Beberapa temannya malah tertawa. Bukan menertawai kesialan Lisa, namun karena tingkah Gavin. Sudah tahu cowok itu sangatlah malas. Berbicara dengan teman sebangkunya saja sangatlah jarang. Apa lagi mengurus urusan orang, yang jelas-jelas tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya.

Lisa melongo. Ia benar-benar ingin menangis saja. Pagi-pagi dirinya sudah disuguhi dengan hal yang membuat dirinya ingin menangis.

*****

Jam sudah pukul sembilan pagi. Semua pelajar sudah masuk kelas dua jam yang lalu. Tapi, Arsen mengajak anggotanya untuk rapat sejenak.

Semua sudah berkumpul di ruang Osis, tersisa beberapa anak yang belum datang salah satunya Anna dan Nisa yang menjadi perwakilan dari kelas XII IPS2. Sembari menunggu, Renata sebagai sekertaris mendata anak-anak siapa saja yang ikut rapat.

BIANCA ( Hate Love )Where stories live. Discover now