27 - Keperjakaan

107K 7.4K 1.4K
                                    

Saya peringatkan, buat ade-ade yang umurnya masih 15 ke bawah, tolong tinggalkan cerita ini😭 kalian harus sayang otak, ya :(


Fauzan menggelengkan kepalanya aneh ketika mendengar candaan dari Bonek yang menurutnya tidak lucu sama sekali.

Niatnya, hari ini ia akan full day mengurus kafenya. Dari mulai mengontrol pemasukan, pengeluaran, juga mengecek persediaan bahan bakunya. Namun, niatnya ia urungkan ketika keenam temannya datang begitu saja tanpa permisi.

Mereka tengah duduk di meja bagian pojok, melingkari meja yang sudah tidak bisa dibilang rapi lagi.

"Tebak-tebakan kuy!" seru Bonek setelah candaan yang ia lontarkan tadi gagal mengundang gelak tawa dari teman-temannya.

"Gak ah, males. Pikiran lo ngeres," sahut Adit. Cowok penyuka musik itu tengah memangku gitar dan sesekali memetik senarnya.

"Nyari jalan aman, mending gak usah sama sekali," sambung Odel.

"Mendingan ngegosip, lo biasanya gudangnya," ujar Kido.

Bonek berpikir sebentar. Setelahnya cowok itu mengangguk-anggukkan kepalanya. "Oke. Gosip apaan nih?"

"Cewek lah!"

"Balapan!"

"Klub!"

"Pelajaran!"

Regan menghela napas. "Apa aja, yang penting hot."

Bonek menatap Fauzan. "Mau gosip apa, Bos?"

Fauzan memutar bola matanya malas. "Gak suka gosip."

"Oke. Berhubung si Bos gak mau ikutan, jadi kita aja." Bonek menatap teman-temannya serius. "Kalian tau, anak kelas sebelas ada yang bunuh diri."

Keenamnya mulai menatap Bonek serius, termasuk dengan Fauzan juga.

"Siapa?" tanya Adit.

"Cewek cowok?" sambung Kido.

"Cewek." Bonek mengembuskan napasnya kasar. "Kalian tau penyebabnya?"

Kompak semuanya menggeleng. Hal itu membuat Bonek kembali menghela napasnya. "Biasalah, hamil duluan."

"Anjir! Kirain dibunuh," ujar Odel.

Bonek menatap Odel heran. "Gue tadi bilangnya bunuh diri! Bukan dibunuh!"

"Kok ngeri, ya. Emang cowoknya gak tanggung jawab?" tanya Kido.

"Meneketehe, katanya, sih, dia hamil sama om-om. Tapi banyak yang bilang juga kalo dia 'dipake' rame-rame," jawab Bonek.

"Kalo beneran 'dipake' rame-rame, kasian juga, ya?" ucap Adit.

Kufa menghela napas pelan. "Yang 'make' nya gak ada kerjaan mungkin."

"Iya, kasian. Harusnya cewek itu dijaga, bukan dirusak."

Sontak semuanya menatap Regan seolah tak percaya dengan apa yang diucapkan Regan barusan. Ini seorang Regan, cowok bringas yang setiap harinya tidak pernah sekalipun tidak membicarakan tubuh perempuan. Berkata seperti itu, apa mereka percaya? Melihat siapa yang mengucapkannya, tentunya mereka tidak percaya sama sekali.

Regan yang ditatap seperti itu tertawa kecil. "Tapi kalo gak kuat gak apa-apa, perkosa aja."

"Brengsek!"

"Bajingan!"

"Sialan!"

"Gila!"

"Gak ada akhlak!"

FauzanWhere stories live. Discover now