32 - Mulai lancar

95.7K 8K 2.3K
                                    

Sekali lagi saya peringatkan, tolong... Yg belum cukup umur, atau yg masih sd, SMP/MTS, kalian jangan baca cerita ini ya! Gak baik buat otak kalian!!!!!! 😭

Jangan lupa ramein komentar di setiap paragraf nya, supaya saya lebih sering up :)

[Di anjurkan membaca setelah buka puasa!]




Metta tersenyum melihat layar ponselnya yang menampilkan salah satu foto dari postingan akun instagram yang tengah ia kepoi.

Sosok cowok yang tengah duduk dengan gagahnya sembari tersenyum kecil ke arah kamera. Fauzan memang semenarik itu.

Metta bukan lagi mengkepoi akun ig suaminya, tidak sama sekali karena cowok itu tidak memiliki akun instagram. Yang ia kepoi adalah akun resmi milik Zayeoune. Tidak memiliki banyak followers namun, sudah cukup banyak postingannya. Isinya tidak lebih dari; kata-kata, vidio, dan juga foto-foto dari tujuh inti mereka. Berikut dengan coretan tangannya.

Postingan terakhir mereka yaitu dua foto tempat yang ia yakini adalah kafe milik suaminya, dengan caption 'this is our basecamp'. Berfilter sedikit gelap namun ia sudah melihat perbedaannya. Sudah jauh berbeda dari kafe yang ia datangi hari minggu lalu.

Rasa senang merambat namun rasa takut ikut menyapa. Takut kalau ia tidak berkesempatan untuk mengunjunginya lagi karena mengingat kafe itu sudah menjadi tongkrongan khusus anak Zayeoune.

Metta menghela napas. Ia harus menerima itu. Demi suaminya.

Ngomong-ngomong soal suaminya, ia jadi teringat dengan sikap cowok itu yang terlihat berbeda semalam. Lebih sedikit bicara meskipun biasanya seperti itu. Lebih tepatnya, Fauzan seperti mendiamkannya.

Metta bingung. Ia berasumsi kalau Fauzan itu tengah kecapean atau malah ... Marah karena perihal ia yang tidak memanggilnya dengan sebutan sayang?

Tidak mau berpikir lebih keras lagi untuk mendapatkan jawabannya, Metta memilih untuk meminta pendapat kepada temannya saja.

Metta:
P
Pee
Qilaa
Qil
The Qil?

Qila:
Apacihh Bumil?

Metta:
Mau minta pendapat, lg sibuk gak?

Qila:
Sibuk sih, endorsan gue lg bnyk. Tpi gpp, mau apa?

Metta:
Kemarin, Fauzan nyuruh gue manggil dia dengan sebutan sayang, tp gue gk turutin.

Qila:
Knp? Pamali! Jgn nolak keinginan suami.

Metta:
Gue malu.

Qila:
Terus?

Metta:
Smlm dia kya cuekin gue gitu.
Menurut lo dia knp?

Qila:
Itu tandanya dia marah.

Metta:
Terus gue harus gimna?

Qila:
Y udh turutin, Oon!
Panggil dia sayang.

Metta:
Emg gue Oon?

FauzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang