Prolog

619 50 10
                                    

Menyembuhkan luka dengan cara menerima hasil dari sebuah pengkhianatan mereka.

Melepaskan milik kita, tapi menerima yang bukan milik kita.

REGRET*

***

Keluarga Arabell dan Aarav, semua orang mengenalnya. Salah satu keluarga yang pernah berjaya pada masanya. Setiap keturunannya selalu berhasil dan sukses mendirikan usaha di usia muda.

Namun, nama keluarga itu tak begitu terkenal lagi sekarang. Mereka hanya tahu sampai pada pernikahan terakhir keturunan mereka, yaitu Johan Aarav dan Viona Arabell.

Mereka seperti hilang ditelan bumi tanpa tahu seperti apa keturunan terakhir yang terlahir. Bahkan tempat tinggal mereka pun tidak ada yang tahu. Apakah mereka masih hidup? Atau ada sesuatu yang mungkin tengah terjadi pada keluarga besar itu?

***

Di pinggiran kota terdapat sebuah rumah megah yang ditempati oleh dua orang perempuan di antaranya seorang ibu bersama anak perempuannya. Meski hanya tinggal berdua, perempuan berumur 21 tahun itu tidak merasa kesusahan.

Rumah yang tadinya sepi kini menjadi ramai karena suara tangisan anak kecil. Anak itu masih berumur satu tahun dan tampaknya dia menangis karena merasa lapar.

"Echa lapar ya, Nak? Sebentar, ya, Bunda siapin dulu mamnya," ucap wanita itu lembut.

Dia menghampiri putrinya yang masih duduk di karpet bersama banyak mainan di sebelahnya. Disuapinya dengan hati-hati agar tidak tersedak sembari mengusap air mata yang menggenang di pipi gembul milik putrinya.

Tak lama kemudian, ponselnya yang berada di dekat televisi berbunyi nyaring. Wanita itu buru-buru mengambilnya karena jam sekarang adalah waktu untuknya melihat seseorang.

"Assalamu'alaikum, Ma," ucapnya pada orang di seberang.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Sedang apa, Sayang?"

"Suapin Echa, Ma," jawabnya gugup.

Terdengar suara decakan dari seberang sana. "Anak itu lagi? Mama ubah video call, ya?"

"Iya, Ma."

Panggilan itu beralih menjadi video call dan di seberang sana tampaklah seorang anak kecil yang begitu cantik dengan mata bulat dan pipi bakpao. Wanita itu meneteskan air matanya.

"Anak Bunda apa kabar di sana?" lirihnya.

***

Jangan lupa follow untuk info update☺
Vote, komen, and share juga🤗

Follow instagram Banana juga, ya.
@dewwrann_

Jazakunallah khairan❤

REGRET || TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang