Bagian 3

279 32 18
                                    

Komentar sangat membantu Banana untuk semangat mengetik☺

Happy reading🌹

🐳🐳🐳

Apa pun alasannya, tidak ada pembenaran untuk kejahatan yang dilakukan dengan sengaja.
Salah satunya mendzalimi orang tua.

REGRET*

🌹🌹🌹

Echa tiba di sekolah dengan wajah tidak bersahabat. Suasana hatinya begitu buruk karena kejadian kemarin juga karena bundanya yang membentak tadi. Semua mata tertuju ke arahnya. Hal itu memang sudah biasa, tapi kali ini berbeda. Mereka tidak memperlihatkan tatapan takut seperti kemarin-kemarin, tapi tatapan mencemooh dan mengejeklah yang diberikan padanya.

Echa mengepalkan tangannya begitu erat. "Ini semua gara-gara cewek sialan itu!" geramnya.

"Echa!!" Della menghampiri temannya yang baru saja memasuki kelas itu. "Murung amat mukanya. Lagi ada masalah, ya?" tanyanya.

Echa memilih bungkam. Dia tidak ada mood untuk mengobrol. Perempuan itu meletakkan kepalanya di atas lipatan tangan. Tidak peduli dengan bel masuk yang berbunyi. Bahkan dia juga tidak tahu kalau sudah ada guru yang masuk ke kelasnya.

"Aresha Ravan Talitha!" teriak guru itu.

Echa langsung mengangkat kepalanya. Dia lupa kalau jam pertama adalah jadwal guru yang terkenal galak.

"I-iya, Bu?" jawabnya gugup.

"Kemarin ke mana kamu pada saat jam saya? Membolos, iya?!" tugas guru itu tajam. Semua siswa yang berada di dalam kelas hanya diam dan tidak berani berisik. Kesempatan langka menurut mereka saat melihat Echa takut seperti itu.

"Aresha dan Fidellia. Kalian pergi ke ruang BK sekarang!"

"Kenapa, Bu?" Della bertanya karena tidak mengerti kenapa harus ke ruang BK.

"Ada laporan kalau Aresha membully murid baru," jawab guru itu.

"Lalu salah saya apa, Bu? Kenapa saya juga harus ikut ke BK?"

Guru itu melotot. "Kamu ini sudah tahu salah masih aja tidak paham! Kamu juga ikut membolos kemarin, kan?!"

Della langsung diam. Dia tahu teman sekelasnya tengah menahan tawa. Perempuan itu menatap sahabatnya yang hanya diam.

"Tunggu apa lagi?! Sana kalian ke BK!"

Echa dan Della segera pergi dari kelasnya dan menuju ruang BK yang lumayan jauh letaknya dari kelas mereka.

"Cha, are you okay?" tanya Della yang sudah sangat penasaran dengan keadaan Echa.

"Sejak gue liat tuh cewek, hidup gue jadi sial!" serunya. Ada raut marah bercampur sedih yang Echa tunjukkan pada sahabatnya.

"Lo bisa cerita ke gue, Cha. Kita kan sahabat."

Echa menghela napasnya kasar. "Gue diputusin Arga kemarin di kantin."

"Itu yang ngebuat lo ngajak gue bolos?" tanya Della tepat sasaran karena Echa mengangguk.

"Dan tadi pagi Bunda ngebentak gue. Gak biasanya Bunda kaya gitu ke gue."

Della manggut-manggut. "Licik juga ya tuh cewek. Mana pakai acara lapor ke guru BK segala. Cemen banget, sih!"

Echa tak membalas. Dia memilih masuk lebih dulu ke dalam ruangan yang sering dimasuki oleh siswa nakal dan bermasalah.

REGRET || TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang