Bagian 19

198 23 15
                                    

Awas typo, mohon teliti.

Maaf baru update semuanya.

Happy Reading🌹

🐳🐳🐳

Apakah memercayai orang yang sebelumnya membenci kita adalah hal yang tepat?
Bisa jadi iya dan bisa jadi tidak karena kita tidak tahu niat setiap orang.

REGRET*

🌹🌹🌹

Ufah dan Zahra sedang menyendiri di perpustakaan. Sejak insiden itu, mereka belum melihat Icha di sekolah. Sepertinya perempuan itu masih izin sakit karena Arya bilang penyakit Icha juga sedang kambuh.

Zahra yang tidak sengaja mendorong Icha pun sampai sekarang masih sangat merasa bersalah. Dia berkali-kali mengirim pesan ke ponsel Icha, tapi sahabatnya itu belum online sampai sekarang.

"Kalau kita jenguk Icha aja gimana nanti?" tawar Ufah.

Zahra menghela napasnya. "Mendingan jangan dulu deh, gue mikirnya mungkin Icha masih gak mau ketemu sama gue."

"Jangan suudzon dulu deh, Zah. Lo tau sendiri kan Icha itu orangnya kaya gimana."

"Tapi gue tetep ngerasa enggak enak, Fah."

Tiba-tiba Echa dan kedua temannya datang menghampiri Udah dan Zahra yang masih berpelukan.

"Mendingan lo berdua jauh-jauh deh dari Icha," celetuk Echa yang membuat keduanya menoleh.

Ufah bangkit dan menatap sinis perempuan di depannya itu. "Pasti lo yang sengaja ngelakuin ini!" desisnya.

"Icha itu terlalu baik jadi orang dan gue cuma manfaatin aja kebaikan dia. Lagian Bunda gue juga suka sama dia, jadi lebih gampang buat gue deket sama dia. Mending kalian berdua pergi deh dari Icha atau gue bikin Icha semakin menderita," ancam Echa.

"Kita enggak takut sama ancaman murahan lo itu. Gue bakal kasih tau Icha!"

"Kasih tau aja, Icha gak akan percaya. Gue rasa, Icha gak akan memihak siapa pun. Jadi, lo gak usah hasut dia!" Usai mengucapkan itu, Echa pergi meninggalkan dua orang itu.

Mereka semakin emosi dan benci pada Echa yang haus akan balas dendam. Namun apa yang dikatakan Echa ada benarnya juga. Icha pasti tidak akan percaya juga tidak akan memihak siapa pun. Argh, rasanya Ufah ingin menempeleng kepala sahabatnya yang kelewat polos itu.

***

Malam ini, teman-teman Icha datang ke rumah. Karena eyangnya sedang pergi menyusul suaminya ke luar negeri, alhasil Icha hanya di rumah bersama asistennya saja. Namun Ufah dan Zahra tidak datang dan digantikan dengan Echa yang datang ke rumahnya sendirian.

"Makasih ya kalian mau repot-repot jengukin aku, padahal aku udah baik-baik aja."

"Enggak apa-apa, sekalian main aja."

"Ufah sama Zahra gak dateng, Cha?" tanya Echa.

Icha menggeleng lesu. "Mereka gak ada kabar juga. Aku gak tau mereka kenapa."

"Udah gak usah dipikirin, Cha, yang penting kondisi kamu pulih dulu," sahut Arga membuat Echa memanas.

Icha tahu akan hal itu dan dia berniat untuk membuat mereka kembali seperti dulu. Ini memang bukan hal yang benar, tapi semua ini terjadi karena dirinya. Perkara hubungan, biarkan mereka yang memutuskan karena yang terpenting dia sudah berusaha.

REGRET || TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang