Bagian 23

218 26 3
                                    

Tuh kan double update. Mau triple? Boleh bangettttttttt, syaratnya harus spam komen wkwkwk. Kalau bisa 300 komen(tanpa balasan dari banana) semangat!

Awas typo! Typo seperti belahan jiwa saya, wkwk.

Happy Reading🌹

🐳🐳🐳

Lucunya sifat manusia itu terkadang dia melempar kesalahan pada orang lain agar kesalahannya sendiri tidak terlihat.

REGRET*

🌹🌹🌹

Arya yang menerima pesan dari Icha seketika merasa bingung. Menunggunya? Dia bahkan sama sekali tidak meminta bertemu pada Icha. Dengan cepat dia membalas pesan itu.

Arya: Cha, kamu kenapa? Kan kita gak ada janji ketemu hari ini.

Arya terus menatap ponselnya, tapi pesannya juga tidak kunjung dibaca oleh Icha. Apa yang sebenarnya terjadi? Dia mencoba menelepon namun tidak diangkat sama sekali.

Arya mencari kontak Angga, siapa tahu Icha sedang bersama kakaknya itu. Lama menunggu teleponnya tersambung, sampai akhirnya suara di seberang sana membuat Arya menjawab salamnya.

"Icha sama lo, Kak?" tanyanya to the point.

"Enggak, gue lagi di rumah ini. Emang kenapa, Ar?"

"Icha katanya nungguin gue padahal hari ini gak ada janji ketemu. Udah malem banget juga."

"Lo seriusan?"

"Kurang kerjaan ngeprank lo jam segini."

"Ya udah gue ke rumah Icha dulu. Lo tanya sama Arga aja barangkali dia tau."

Arya langsung memandang ponselnya miris  karena Angga yang memutus teleponnya secepat mungkin. Jika menyangkut Icha, laki-laki itu pasti akan berubah seperti Power Rangers yang memiliki kekuatan.

Arya mengernyit ketika ponselnya kembali menyala. Ada telepon masuk, tapi bukan dari Angga.

"Echa?" gumamnya. Argh, kenapa dia tidak kepikiran sejak tadi? Pasti Icha sedang pergi dengan perempuan itu.

"Halo?"

"Assalamu'alaikum, Ar! Arya lo cepetan datang ke High Club deh, buruan! Ini Icha mabuk!"

"Apa?! Kok bisa?!"

"Udah deh tanyanya nanti aja, cepetan ke sini! Gue gak tau kudu gimana!"

"Ya udah tunggu!" Arya langsung mematikan teleponnya.

Laki-laki itu menyambar hoodienya dan kunci mobil yang tergeletak di nakas. Dia memakai hoodienya dengan buru-buru sambil memasuki mobil. Tak lupa dia menghubungi Angga agar cepat sampai ke sana.

"Icha, kenapa lo bisa gitu, sih?" gumam Arya setengah panik.

***

Echa masih bersembunyi di gudang belakang bersama Icha yang keadaannya sangat jauh dari kata baik. Perempuan itu di antara sadar dan tidak sadar. Badannya terlihat lemas dan wajahnya terlihat lebam.

Echa tadi tidak curiga, tapi saat menelepon Icha dan tidak kunjung diangkat, dia langsung merasa curiga dan perasaannya berubah tidak enak. Dengan cepat dia memutuskan untuk mendatangi tempat yang Icha sebut tadi, siapa tahu kalau Icha memang ada di sana.

REGRET || TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang