Bagian 28

318 29 7
                                    

Awas typo di mana-mana!

Sedia ember. Kata Squidward, siapa yang menaruh bawang di sini?

Wkwkwk.

Happy Reading🌹

🐳🐳🐳

Seperti inikah akhir dari semuanya? Apakah semuanya berujung pada penyesalan yang berkelanjutan? Apakah Tuhan masih berbaik hati untuk menuangkan sedikit kebahagiaan untukku?—Aresha Ravan Talitha.

REGRET*

🌹🌹🌹

"Gara?" gumam Vio. "Kamu ngapain di sini?" tanyanya penasaran.

"Mami ke sini juga?" tanya Vio lagi.

Angga dan Agatha diam. Mereka berusaha bersikap tenang sambil memikirkan jawaban yang pas untuk pertanyaan wanita itu.

"Itu, Bun, Gara cemas sama kondisi Icha. Dia sudah seperti adik Gara sendiri."

"Tadi pihak rumah sakit telfon Mami karena neneknya Icha menitipkan dia sama Mami, jadi Mami yang datang ke sini."

Beruntunglah Angga dan Agatha tidak perlu menjelaskan lebih banyak lagi karena secara bersamaan dokter keluar dari ruang operasi itu. Angga langsung menghampiri dokternya karena ini menyangkut nyawa adiknya.

"Gimana, Dok, keadaan Icha?" tanyanya.

Dokter tersebut menghela napasnya. Terlihat putus asa, tapi seperti masih ada secercah harap dari sorot mata lelah itu. "Pasien saat ini kritis karena kondisinya yang cukup parah. Harapan dia kembali hidup untuk seperti biasanya begitu kecil, tapi semuanya kehendak Yang Kuasa. Saya hanya bisa menyampaikan menurut ilmu kedokteran."

"Tapi, Dok, apa Icha akan kembali normal jika bisa bertahan hidup?"

"Saya tidak bisa menjanjikan apa-apa."

Sarah yang berdiri tidak jauh dari sana langsung menutup mulutnya. Adam menahan istrinya agar tidak jatuh. Wanita berusia lebih dari setengah abad itu berjalan tergesa setelah dokter pergi dan brankar Icha didorong keluar dari ruang operasi.

"Icha!" teriak Sarah dengan histeris.

Vio terkejut saat mama dan papanya ada di sana. Benaknya penuh tanya dengan apa yang terjadi. "Mama, ada apa?" tanyanya pelan, tapi tidak ditanggapi oleh mamanya.

Icha dipindahkan ke ruang ICU usai operasi tadi. Banyak selang yang menempel di tubuh Icha seakan-akan dia tidak bisa bertahan kalau semua selang itu terlepas dari tubuhnya. Sarah masih diam dan enggan bersuara, membiarkan putrinya menelan rasa penasarannya. Dia masih belum ingin mengatakan yang sebenarnya.

Arya dan keluarganya datang setelah mendapat kabar dari Sarah. Laki-laki itu terlihat begitu marah dengan Echa. Dia menghampiri Echa sambil menatapnya tajam.

"Lo nyuruh Icha nemuin lo tadi di taman, tapi kenapa malah berakhir kaya gini?! Lo bikin calon istri gue sekarat, asal lo tau!" tukasnya yang membuat semua orang terdiam.

Echa menatap Arya tanpa berkedip. Satu kenyataan yang baru dia ketahui, Icha sudah memiliki calon dan berarti Icha juga tidak akan merebut Arga. Sudah seharusnya dia mendengar penjelasan Icha tadi. Gadis itu kembali duduk di kursi dan mulai terisak.

"Lo itu egois, Cha! Cuma karena Arga lo jadi tega sama temen lo sendiri!" lanjut Arya.

"Jadi lo calonnya Icha, Ar?" tanya Arga yang entah sejak kapan berada di sana.

REGRET || TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang