14. Ngidam

40.3K 4.4K 772
                                    

Minju merasa senang sekali hari ini karena bertemu dengan Jaemin walau pun Jaemin tidak menyadarinya, mungkin ini hanya bawaan dari bayi yang dia kandung.

"Pantesan tadi adek nendang keras banget, ternyata mau ketemu sama papanya," gumam Minju lalu mengelus perutnya yang sudah agak membuncit.

Kirin melihat Minju dengan tatapan penasaran, "Tadi ketemu papanya dimana?" tanya Kirin.

"Di depan pintu cafe tadi, aku gak sengaja nabrak karena aku tadi ke sini sambil lari," jawab Minju.

Kirin mengangguk paham atas jawaban Minju tadi, "Dia tau kalo tadi yang nabrak itu kamu?" tanya Kirin lagi.

Minju menggelengkan kepalanya pelan, "Wajahku kan tadi ketutupan poni, kalo dia liat bahaya nanti pasti dia nyuruh aku buat gugurin bayi ini lagi," jawab Minju takut, dia takut kalo disuruh untuk menggugurkan bayinya lagi oleh Jaemin seperti dulu.

"Aku juga gak mau jadi beban dia lagi, biar aku aja yang putus sekolah, dan dia harus bisa sampai jadi dokter," lanjut Minju.

Kirin menatap Minju sambil tersenyum, "Kamu terlalu baik, Minju. Tapi jangan begini terus, kasihan anakmu nanti. Dia juga perlu ayah,"

"Kamu gak mau cek ke dokter gitu?" tanya Kirin.

Minju menghela nafasnya pasrah, "Sebenernya pengen banget cek ke dokter tapi ragu," jawab Minju.

Kirin mengernyitkan keningnya bingung, "Ragu kenapa? aku temenin ke dokter nanti ya,"

Minju menggelengkan kepalanya cepat, "Ga mau, kamu kan ada shift siang di salon hari ini," tolak Minju.

Kirin menepuk kepalanya pelan, "Lupa ih, aku jadi pengen cuti buat nemenin kamu cek ke dokter masa." keluh Kirin yang langsung mendapat cubitan di pipinya karena ulah Minju.

Jaemin dan Renjun pulang ke rumah Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin dan Renjun pulang ke rumah Renjun. Sudah seharian penuh mereka nyari Minju, dari yang terdekat dari rumah Minju, mall, taman, dan hampir muterin satu kota tapi hasilnya nihil alias mereka belum nemuin Minju. Mereka berdua pun pulang ke rumah dengan posisi Renjun yang nyetir, Jaemin udah tidur di sebelah Renjun.

"Bangun woy anjir udah nyampe," ucap Renjun menjitak kepala temannya itu dengan keras.

Jaemin mengucek kedua matanya sambil menguap, "Jam berapa jun?" tanya Jaemin bingung.

"Lo kan pake jam tangan di tangan lo, liat sendiri bae napa. Gue mau masuk rumah," jawab Renjun, lalu membuka pintu mobil Jaemin.

"Besok bantuin cari Minju lagi pas pulang sekolah ya jun," ucap Jaemin.

Renjun membalas perkataan Jaemin dengan mengacungkan jari tengahnya yang artinya 'iya', kata Renjun gitu biar beda sama yang lain.

Setelah Renjun masuk ke dalam rumahnya, Jaemin langsung mengendarai mobil milik Minhee untuk pulang ke rumah. Namun dia terlebih dahulu mampir ke toko buah karena tiba tiba Jaemin pengen makan mangga muda.

"Kamu dari mana?" tanya Donghae ketika melihat Jaemin baru pulang malam hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu dari mana?" tanya Donghae ketika melihat Jaemin baru pulang malam hari ini.

Jaemin melirik papanya sekilas, "Habis nyari Minju, katanya suruh dicari," jawab Jaemin.

Donghae menganggukkan kepalanya mengerti, "Besok pagi kamu mulai diantar jemput sama supir, motor kamu masih papa sita dan mulai besok kamu gak boleh pinjam mobil sama motor adikmu lagi,"

"Aku bukan anak kecil lagi yang harus diantar jemput sama supir," kesal Jaemin lalu berjalan melewati papanya itu.

"Kalo motorku disita terus sama papa, aku mau cari Minju naik apa?" tanya Jaemin.

"Nebeng Renjun suruh nemenin kamu, kalo gak Jeno," jawab Donghae singkat.

Jaemin mengumpat, "Papa gila."

"NA JAEMIN!" teriak Donghae namun sudah ditinggal pergi sama Jaemin ke lantai atas.

Jaemin menyimpan buah mangga yang baru saja dia beli di dalam kulkas depan ruang tv, suruh dingin dulu katanya terus nanti mau dimakan pas habis mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin menyimpan buah mangga yang baru saja dia beli di dalam kulkas depan ruang tv, suruh dingin dulu katanya terus nanti mau dimakan pas habis mandi.

Setelah kepergian Jaemin yang mau mandi, Minhee membuka kulkas karena dia merasa haus.

"Mangga muda punya siapa?" tanya Minhee bingung ketika melihat di dalam kulkas ada tiga buah mangga muda.

Minhee mengambil salah satu buah mangga yang ada di kulkas. Di saat Minhee menutup pintu kulkas, Jaemin baru saja selesai mandi dan masih memakai handuk setengah badan serta telanjang dada. Dia menatap Minhee tajam.

"Punya gue, balikin ke kulkas," perintah Jaemin dingin.

Minhee kaget dengan perintah Jaemin barusan. "Lo hamil?" tanya Minhee asal.

"Maksud gue, lo lagi ngidam ya bang?" koreksi Minhee.

Jaemin mendorong badan Minhee untuk menjauh dari kulkas, "Ngidam apaan?" tanya Jaemin polos.

"Search google dah. Btw, gue cuma bisa ngucapin mampus ya bang lo bisa ngerasain apa yang dirasain sama ibu hamil sekarang." jawab Minhee mengajak Jaemin untuk berjabat tangan dan Jaemin menatap Minhee heran.

[1] Passion ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang