[1] Passion ✓

36. Janggal

Jaemin berangkat ke sekolah dengan tergesa gesa hari ini karena kesiangan dan tidak sempat sarapan pagi.

"Aku berangkat dulu nju, jaga diri baik baik ya." pamit Jaemin, lalu segera mengambil kunci motornya dan pergi keluar dari apartement.

Jaemin mengeluarkan motor ninja hitam miliknya keluar dari parkiran apartement. Setelah berhasil mengeluarkan motornya, Jaemin langsung naik ke atas motor dan mengendarai motor ninja hitam miliknya itu dengan kecepatan di atas rata rata dan sangat cepat.

Hari ini adalah hari Kamis, jam pelajaran pertama kelas Jaemin adalah biologi namun Jaemin tidak memperhatikan pelajaran sama sekali karena dia merasa ada yang janggal hari ini.

Sampai pada waktu jam pelajaran biologi berakhir, semua anak perempuan di kelas Jaemin pada keluar dari kelas.

Renjun yang duduk di sebelah Jaemin langsung berdiri dan mengambil baju olahraga dari dalam tasnya.

Jaemin baru sadar dan dia baru ingat kalo hari ana ada jadwal olahraga. Jaemin menatap sekeliling, "Woy ada yang bawa baju olahraga dua kaga?" tanya Jaemin gak nyelo.

Haechan yang sudah melepas baju seragam batiknya pun segera menatap Jaemin sambil tersenyum licik, "Mampus maneh nanti dimarahin sama bu Krystal karena gak bawa baju olahraga,"

Jaemin menggigit bibir bawahnya cemas, dia bisa sampai lupa tidak membawa baju olahraga miliknya.

"Lo gak bawa baju olahraga?" tanya Renjun ketika melihat Jaemin sedang cemas.

Jaemin menggelengkan kepalanya, "Gue lupa tadi bangun kesiangan, ini aja gue cuma bawa buku biologi."

Renjun baru saja akan menceramahi Jaemin, namun gagal karena ada panggilan masuk di hp milik Jaemin.

Jaemin mengambil hpnya dari dalam saku celana seragam. Dia mengernyitkan kening sebentar saat melihat kalo yang meneleponnya adalah Minju.

Suasana kelas sangat ricuh hari ini, di saat semua anak laki laki sedang berganti pakaian di dalam kelas.

Jaemin mengangkat telepon dari Minju dengan hati hati, dia membisukan teleponnya sebentar kemudian berteriak kepada teman sekelasnya agar diam.

"JANGAN BERISIK ANJING," teriak Jaemin menggubrak mejanya keras, dan hal itu langsung membuat semua anak laki laki di kelasnya diam serentak.

Jaemin tidak membisukan panggilan Minju lagi, dia mengangkat teleponnya.

"Aku di depan sekolah, bawa baju olahraga punya kamu yang ketinggalan di apartement," 

"Bentar aku keluar,"

Jaemin berdiri dari tempat duduknya kemudian berjalan keluar dari dalam kelas.

"Tadi itu mirip suaranya Minju gak sih?" tanya Haechan ke Han yang tadi ikut menguping pembicaraan Jaemin dengan seseorang di telepon.

Han mengangguk, "Ikutin chan, kepo gue anjir." ucap Han lalu mendorong Haechan untuk segera keluar dari kelas bersamanya.

Renjun yang mendengar ucapan dua H itu hanya menggelengkan kepalanya sambil mengelus dada.

"Kamu ke sini sama siapa?" tanya Jaemin saat Minju mengasihkan totebag kecil yang berisi baju olahraga milik Jaemin.

"Naik taksi tadi," jawab Minju sambil melepas masker yang dipakai olehnya.

Minju menarik nafasnya, "Jangan ceroboh lagi, baju olahraga sampai ketinggalan kayak gini, untung perutku belum buncit banget jadi masih bisa ngantar ke sini,"

Jaemin nyengir, "Hehe tadi pagi kan aku kesiangan,"

"Habis ini langsung pulang ya, jangan pergi kemana mana," ucap Jaemin lalu mengacak rambut pendek Minju pelan.

Haechan yang mengintip dari balik tembok koridor sekolah pun bergumam ke Han, "Perut Minju udah buncit gitu ya,"

Han yang berada di belakang Haechan pun mengangguk, "Salah geng kita dulu yang nyuruh Jaemin buat nganu sama Minju,"

Haechan setuju dengan perkataan Han, "Lo juga ikutan dulu anjing, tapi yang jadi provokator itu Hyunjin sih,"

"Gue kira kan gak bakalan bocor, lagian Jaemin baru nganu satu dua kali sama Minju malah langsung bocor kayak gini," ucap Han menyesali perbuatannya yang dulu ikut ikutan.

Haechan terkejut saat dirinya terciduk dan Jaemin melihat ke arahnya, "Kabur woy kabur, Jaemin udah liat gue." perintah Haechan yang sudah berlari meninggalkan Han terlebih dahulu.