49. Ayah

30.3K 2.8K 95
                                    

"Minkyu, lo bawa mobil kan?" tanya Kirin ke Minkyu yang sedang bermain game di sebelahnya.

Minkyu mengangguk, "Kenapa rin?" tanyanya kembali.

"Gak papa, temenin gue ke apartement Minju," jawab Kirin sambil menarik lengan Minkyu.

Minkyu terpaksa melog-out akun dia dari mobile legends, lalu menuruti kemauan Kirin.

Mereka berdua sudah sampai di depan pintu apartement milik Minju, tidak menunggu lama karena Kirin sudah menekan tombol password apartement milik Minju.

"MINJU, LO DIMANA?!" panggil Kirin sambil teriak.

Minju yang mendengar teriakan Kirin pun bernafas lega, "G-gue di kamar rin," jawabnya lirih sambil menahan rasa sakit karena Minju sudah terduduk lemah di atas lantai disertai cairan air berwarna putih bening yang membuat lantai serta daster yang dipakainya itu basah.

"Cari di kamarnya coba rin," usul Minkyu, yang langsung disetujui oleh Kirin.

Sesampainya di depan kamar Minju, Kirin langsung mendobrak pintu kamar Minju keras.

Setelah pintu kamar terbuka, Kirin langsung berlari menghampiri Minju yang sudah terduduk lemah dan muka cerianya yang sekarang sudah berubah menjadi pucat dan sembab.

Kirin memeluk Minju, "Lo kenapa bisa kayak gini sih nju, Jaemin dimana?!"

"Minkyu cepetan ambil kunci mobil punya lo, kita bawa Minju ke rumah sakit gue takut karena air ketuban Minju udah pecah kayak gini," perintah Kirin ke Minkyu yang masih berdiri di depan pintu kamar Minju.

Kirin menggeram, "MINKYU, CEPETAN!" teriak Kirin kesal.

"I-iya iya," ucap Minkyu, segera berlari ke arah apartementnya yang terletak di sebelah apartement milik Minju ini.

Kirin mengelus kepala Minju pelan, karena dia sudah menganggapnya sebagai adik kandungnya sendiri.

"Gue tau lo kuat nju, tahan sebentar ya." gumam Kirin pelan sembari menggenggam tangan kanan Minju erat.

Jaemin baru saja pulang ke apartement milik Minju malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin baru saja pulang ke apartement milik Minju malam ini. Jaemin langsung berjalan menaiki tangga menuju lantai atas hendak bertemu dengan Minju.

Jaemin memasuki kamar milik Minju, dia terkejut saat lantai di kamar Minju basah, dan hp iphone punya Minju yang sudah retak.

Jaemin mengambil hp milik Minju, yang ternyata masih menampilkan dm instagram dengan yeji.hwang, "Bentar, ini kan gue," gumam Jaemin.

Jaemin berusaha menggerakan jempol dan membuka aplikasi line di layar ponsel Minju yang sudah retak parah.

Hp Jaemin berbunyi nyaring, tandanya ada telepon masuk yang ternyata itu telepon dari Kirin.

"Halo-"

"Cepetan ke rumah sakit dekat apartement, Minju mau di operasi."

Jaemin memutuskan panggilan terlebih dahulu, lalu mengambil kunci mobil untuk pergi ke rumah sakit yang di ucapkan oleh Kirin tadi.

Kirin sedang duduk menunggu di depan ruang operasi, Kirin terpaksa menyetujui hal ini karena umur Minju yang terbilang masih muda dan tidak mungkin bisa melahirkan dengan normal ditambah air ketuban Minju yang sudah pecah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kirin sedang duduk menunggu di depan ruang operasi, Kirin terpaksa menyetujui hal ini karena umur Minju yang terbilang masih muda dan tidak mungkin bisa melahirkan dengan normal ditambah air ketuban Minju yang sudah pecah.

Minkyu duduk di sebelah Kirin bagian kiri, dia akui dulu dirinya memang pernah menyukai Minju tetapi dia sadar diri karena Minju sedang hamil anak orang lain.

Jaemin baru sampai di rumah sakit pukul sebelas malam, dia langsung duduk di sebelah kanan Kirin.

"Rin," panggil Jaemin lirih.

Kirin menoleh sambil menatap Jaemin dengan malas, "Lo dari mana aja?" tanyanya.

Jaemin menghela nafasnya pasrah, "Gue baru pulang kerja rin,"

"Minju dimana?" tanya Jaemin menatap Kirin dengan tatapan bingung.

Kirin menunjuk ruang operasi melalui gerakan matanya, "Noh di dalam, lagi operasi." jawab Kirin.

Jaemin menyenderkan badannya ke kursi, kemudian mengacak rambutnya kasar.

Jaemin melirik jam tangannya sebentar yang sudah menunjukan pukul tiga pagi namun belum ada dokter yang keluar dari dalam ruangan operasi sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin melirik jam tangannya sebentar yang sudah menunjukan pukul tiga pagi namun belum ada dokter yang keluar dari dalam ruangan operasi sama sekali.

Jaemin belum belajar sama sekali untuk mengikuti tes kenaikan besok, tetapi dirinya sudah tidak memikirkan itu.

Sudah terhitung kesekian kali Jaemin kembali menguap karena mengantuk. Jaemin memilih untuk memejamkan matanya, tetapi baru saja dia melakukan hal itu, ada suara tangisan bayi yang terdengar dari dalam ruang operasi dan tentu saja membuat Jaemin menjadi tidak mengantuk lagi.

Jaemin tersenyum bahagia saat mengetahui Hera, sudah lahir tepat pada pagi hari ini.

Kirin yang berada di sebelah Jaemin pun menepuk pundak Jaemin pelan, "Selamat, lo udah resmi jadi ayah. Gue harap lo bisa jadi ayah yang baik serta suami untuk Minju sama anak lo nanti," ucap Kirin sambil meneteskan air matanya karena terharu.

Jaemin tersenyum ke arah Kirin, "Thanks rin." ucap Jaemin.

[1] Passion ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang