23. Saling kenal?

32.8K 3.7K 1.1K
                                    

"Kirin?" gumam Jaemin memastikan bahwa itu Kirin.

Minju melepaskan pelukannya dengan Kirin lalu menatap Jaemin serta Kirin bergantian, "Loh kalian kenal?" tanya Minju penasaran.

Kirin menggelengkan kepalanya cepat, "Eh enggak," elaknya.

Minju mengangguk mengerti, "Ayo main ke apartement aku rin, kita makan sate ayam bareng," ajak Minju sambil menarik pergelangan tangan Kirin.

Kirin menatap Jaemin sebentar, "Aku engga bisa main dulu nju, aku udah ada janji sama Minkyu penghuni apartement nomor tujuh ini," bohong Kirin.

Minju melepas pergelangan Kirin, "Yahhhh, kok gak ngajak aku sih," ucap Minju sedih.

Jaemin berjalan ke arah Minju untuk membawanya masuk ke dalam apartement, "Ayo masuk, katanya mau makan bareng aku," perintah Jaemin yang sempat menatap Kirin sekilas.

Minju menurut, dan menarik tangan Jaemin untuk segera masuk ke dalam apartement miliknya itu.

"Aku lupa ada urusan sebentar nju, kamu masuk duluan aja ya, Minhee mau ngantar baju punyaku ke sini," ucap Jaemin.

Minju tersenyum, "Yaudah, aku masuk duluan ya." pamit Minju dan segera masuk ke dalam apartementnya.

"Apa kabar rin?" tanya Jaemin canggung ke Kirin, yang masih berstatus sebagai pacarnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kabar rin?" tanya Jaemin canggung ke Kirin, yang masih berstatus sebagai pacarnya itu.

Kirin mengangkat satu alisnya menantang, "Lo berani banget ya tanya kabar ke gue setelah lo ngilang selama ini dan gak ngabari gue sama sekali,"

Jaemin menatap Kirin, "Sorry rin," ucapnya.

Kirin mengangkat kedua bahunya acuh, "Lo ada hubungan apa sama Minju?" tanya Kirin yang penasaran.

"Lo ayah kandung dari anaknya Minju ya?" tebak Kirin asal.

Jaemin mengangguk, dan membuat Kirin terkejut.

Kirin menatap Jaemin malas, "Bagus lah, jangan tinggalin tanggung jawab lo dan untungnya selama lo ngilang beberapa bulan ini, gue udah dapat pengganti yang lebih baik dari lo. Jagain Minju gue, awas aja kalo Minju sampai sakit, gue yang akan ngehajar lo pertama kali." ucap Kirin panjang lebar kemudian pergi untuk masuk ke kamar apartementnya kembali.

Minhee terengah engah saat sampai di lantai tiga belas yang diberi tahu oleh kakaknya, Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minhee terengah engah saat sampai di lantai tiga belas yang diberi tahu oleh kakaknya, Jaemin.

"Noh baju lo," ucap Minhee menyerahkan koper berwarna hitam dengan ukuran agak besar ke arah Jaemin.

Jaemin mendengus, "Ngapain bawa koper segala anjir punya adik bego bener," ucap Jaemin kesal karena kelakuan kembarannya itu yang diperintah olehnya untuk membawakan beberapa baju ganti miliknya malah dia datang membawa koper.

Minhee menggaruk tengkuknya, "Dari pada gue bolak balik, males sumpah bang. Lagian kan abang udah dapat hidayah jadi sekalian gue mau syukuran dengan ngusir lo dari rumah,"

Jaemin hanya memutar bola matanya malas, "Gak kayak gini juga ipinnn, nanti bunda sama papa nyariin gue gimana?"

Minhee tersenyum penuh makna, "Tenang bang, bunda sama papa lagi pergi keluar kota pulangnya bulan depan,"

Minhee mengambil sesuatu dari dalam saku celananya, "Nih kunci motor punya lo tadi gue ambilin di kamar papa buat lo bang,"

"Lo kesini naik motor gue?" tanya Jaemin bingung.

Minhee nyengir, "Kaga bang, motor lo mogok kalo dipakai sama gue,"

"Gue ke sini naik mobil ferrari punya gue lah," lanjut Minhee lagi.

Jaemin menjitak kepala Minhee keras, "Terus lo ngapain bawa kunci motor gue kalo kedua motor gue aja di rumah semua anjirrrrr,"

Minhee nyengir lagi, "Hehe, kan lo bisa ngegojek buat pulang ke rumah ambil salah satu motor lo itu," kata Minhee dengan wajah tanpa dosa.

"Gue belum beli kartu lagi, semua kartu udah gue buang ke tempat sampah kemarin," jawab Jaemin.

Minhee berdecih pelan, "Pantesan Kak Eunseo chat gue tadi pagi tanya lo kemana, terus itu si Hina, gak gue jawab males anjir takut dibaca Yujin,"

Jaemin menghela nafasnya kasar, "Jangan bahas Eunseo dulu dah, gue nebeng lo bentar min buat ambil motor sama semua buku pelajaran gue terus tas sekolah sekalian sepatu yang pasti ga dimasukin ke koper sama lo tadi,"

Jaemin mengambil kunci mobil yang berada di tangan Minhee dengan gesit, "Gue yang nyetir, cuma bentar gak usah pelit,"

"Tapi bangg, gue ada janji sama Yujin sekarangg," rengek Minhee.

Jaemin menatap adiknya itu dengan tatapan jijik, "Cuma bentar elah, lo ikut aja dah. Nanti kalo udah sampai rumah, lo langsung pergi buat ketemu Yujin." perintah Jaemin yang langsung dituruti oleh Minhee.

Jaemin memasukkan semua buku pelajaran miliknya ke dalam tas sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin memasukkan semua buku pelajaran miliknya ke dalam tas sekolahnya. Dimulai dari buku yang paling tebal, dan buku tulis semua dia masukkan.

Jaemin mengambil tiga sepatu dan satu sandal untuk dibawa ke apartement milik Minju, satu sepatu untuk sekolah dan satu sepatu lagi untuk eskul dance di sekolahnya.

Setelah selesai memasukkan semua barang miliknya ke dalam tas, Jaemin mengambil stick ps yang sering dia mainkan saat bosan.

Jaemin turun ke lantai bawah tepatnya ke arah garasi.

"Gue bawa motor beat apa yang ninja ya?" tanya Jaemin kepada dirinya sendiri saat sudah sampai di garasi untuk mengeluarkan motornya. 

Dan akhirnya Jaemin memilih untuk membawa motor beat yang berwarna biru putih kesayangannya itu.

Jaemin melajukan motor beatnya kembali ke apartement milik Minju dengan kecepatan diatas rata rata.

[1] Passion ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang