37. Penyesalan Han

24.8K 3K 170
                                    

Minju berjalan keluar dari koridor sekolah lamanya dulu, dia berniat akan mampir ke minimarket dekat sekolah untuk membeli bahan makanan serta susu ibu hamil karena di rumah sudah habis.

Baru berjalan beberapa langkah, Minju sudah merasa kalo ada yang memeluknya dari belakang secara bersamaan.

"MINJUUUUUU," teriak mereka yang membuat Minju harus menghentikan langkahnya dan menatap ke belakang.

Minju terkejut, "Loh kalian ngapain disini?" tanya Minju bingung ketika melihat yang memeluk dirinya itu teman satu gengnya dulu.

"Tadi mau ke depan sebentar, tapi ke sini dulu nyamperin lo," jawab Somi sambil melepaskan pelukan dari badan Minju.

Ryujin mengangguk, "Gue kira bukan lo tadi yang habis ngomong sama Jaemin, eh ternyata lo jadi yaudah kita samperin ke sini,"

Siyeon yang masih memeluk Minju pun tidak lupa untuk mencubit kedua pipi temannya itu, "IH LO KEMANA AJAAA," teriak Siyeon.

Minju tertawa pelan, "Gue gak kemana mana, apa kabar kalian?"

Mereka bertiga mengangguk lalu kembali memeluk Minju secara bebarengan, "Kita baik, lo gimana?"

"Gue juga baik hehe," jawab Minju lalu membalas pelukan mereka bertiga.

"Gue itu kangen main bareng lo tauu," ucap Somi tiba tiba.

Ryujin nyeletuk, "Sekarang gak bisa main bareng lagi ya nju, lo lagi hamil kayak gini gara gara Jaemin si bangsat,"

Minju terkekeh, "Udah semuanya udah terjadi ryu,"

Siyeon tersenyum, "Lo tadi habis ngapain sama Jaemin?" tanya Siyeon ke Minju.

"Cuma ngantar baju olahraga punya dia yang ketinggalan di-" jawab Minju lalu menutup mulutnya takut keceplosan.

Beruntung saja teman teman Minju mengangguk mengerti dan tidak bertanya lebih lanjut lagi.

Minju melepaskan pelukannya, "Gue pulang dulu, gak bisa lama lama soalnya mau ke minimarket depan," pamit Minju.

Ryujin tersenyum, "Hati hati ya nju," ucapnya.

Somi mencubit pinggang Ryujin keras, "Minju, minta id line baru punya lo nanti gue masukin ke grup," ucap Somi.

"Minju.kim," jawab Minju sambil mengeja id line miliknya.

Siyeon yang sedang memegang hp langsung mencari id line milik Minju. Setelah ketemu, dia langsung memasukan ke dalam grup gengnya.

Minju melambaikan tangannya ke arah teman gengnya itu, "Gue duluan ya, kapan kapan kita main bareng," kata Minju.

Mereka bertiga membalas dengan lambaian tangan, "HATI HATI MINJUUUU." teriak mereka secara bebarengan.

"Gue ada urusan sama lo berdua," gumam Jaemin yang masih fokus menatap ke depan dan mendengarkan penjelasan tentang materi olahraga hari ini oleh bu Krystal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue ada urusan sama lo berdua," gumam Jaemin yang masih fokus menatap ke depan dan mendengarkan penjelasan tentang materi olahraga hari ini oleh bu Krystal.

Han yang sedang berbaris di sebelah kiri Jaemin pun meneguk ludahnya kasar, begitu juga dengan Haechan yang berada di baris sebelah kanan Jaemin.

"Mati gue," gumam Haechan yang masih bisa di dengar oleh Jaemin.

Jaemin tersenyum licik, dan dapat dilihat oleh Han serta Haechan yang masing masing berada di sebelahnya.

"Oke, sekarang kalian boleh bermain basket dengan Jaemin yang menjadi penanggung jawab," ucap Krystal final.

Jaemin menunjuk dirinya sendiri, "Saya bu?" tanya Jaemin memastikan.

Krystal memutar bola matanya malas, "Bukan kamu, tapi Na Jaemin,"

Jaemin tersenyum lebar, "Hehe saya gak bisa bu, Renjun aja yang udah berpengalaman jadi ketua pramuka sama ketua kelas," ucap Jaemin kemudian melemparkan tugasnya kepada Renjun yang kini menatapnya tajam.

"Ya sudah, Renjun kamu jadi penanggung jawab menggantikan ibu yang hari ini ada rapat dadakan ya," kata Krystal sambil tersenyum lalu segera meninggalkan lapangan.

Jaemin bersorak gembira sambil mengangkat salah satu kakinya ke atas, "YEYYY THANKS JUN," teriak Jaemin heboh lalu menghentikan kegiatannya itu.

Renjun berdecak kesal, "Ck, gue terus yang jadi sasaran," ucap Renjun kesal kemudian berjalan ke arah Jeno yang sedang bermain basket.

"Lo berdua ikut gue ke kantin," perintah Jaemin dingin ke arah Han serta Haechan.

Haechan memasang wajah gembira, "Pasti mau di traktir mie ayam nih," tebak Haechan asal.

"Bukan, tapi temenin gue ngopi." jawab Jaemin yang membuat Haechan terdiam dan Han yang ingin mengumpat.

Jaemin meminum kopi yang dia pesan di kantin, "Gue tau lo berdua tadi nguping sama ngintip gue dari belakang tembok koridor,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin meminum kopi yang dia pesan di kantin, "Gue tau lo berdua tadi nguping sama ngintip gue dari belakang tembok koridor,"

Haechan menggaruk tengkuknya, "Han yang ngajak duluan bukan gue," elaknya.

"Apaan, kaga anjir tapi Haechan dulu," ucap Han memutar balikan fakta.

Jaemin mendengus kasar, "Kalian berdua sama aja, gak ada bedanya,"

Haechan nyengir, "Hehe maap jaem, tapi gue mau tanya tadi itu beneran Minju?"

"Kalo iya kenapa?" tanya Jaemin balik, dan membuat Haechan tertohok.

Jaemin memasang wajah serius, "Dengerin gue ngomong, tadi itu Minju yang ngantarin baju olahraga punya gue karena ketinggalan di apartementnya,"

"Kalian berdua yang tadi udah ngeliat Minju, gue harap jangan kasih tau siapa siapa karena yang baru tau hal ini cuma Renjun, Nakyung, terus ditambah lo berdua," jelas Jaemin.

Han menganga, "Lo udah nikah sama Minju terus tinggal satu apartement bareng dia gitu?" tanya Han bingung.

"Belum, nikahnya nanti kalo anak gue udah lahir," jawab Jaemin.

Haechan mengangguk paham, "Gimana rasanya punya anak tanpa direncanakan?" tanya Haechan lagi.

Jaemin menatap Haechan malas, "Awalnya  emang gak enak pas gue belum bisa menerima kenyataan, tapi pas udah nerima kenyataan kalo bakal jadi papa muda ya enak aja,"

"Tapi gue masih bingung nanti masa depan gue mau gimana," lanjut Jaemin lalu menundukan kepalanya.

Han ikut menunduk, dia merasa bersalah karena dirinya dulu ikut ikutan menantang Jaemin untuk melakukan hal yang belum waktunya dilakukan.

"Sorry jaem, gue dulu ikut nantangin lo," ucap Han menyesali perbuatannya dulu.

Jaemin tersenyum ke arah Han, "Semuanya udah terjadi Han, sekarang gue tinggal jalanin alurnya aja."

[1] Passion ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang