46. Kalang kabut

23.4K 2.7K 135
                                    

Minju mengambil kartu yang ada di atas meja dekat sofa, dia membaca kartu itu dengan teliti sambil duduk di sofa.

"Jaemin besok tes kenaikan?" tanya Minju seraya bergumam kepada dirinya sendiri.

Minju melihat ke arah tangga dimana ada Jaemin yang sedang menuruni tangga ke lantai bawah sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil bermotif winnie the pooh.

"Kamu besok tes kenaikan?" tanya Minju, yang dibalas anggukan kecil oleh Jaemin.

Jaemin duduk di sebelah Minju, "Jadi beli es krim di minimarket depan gak?" tawarnya, lalu menaruh handuk yang baru dipakai tadi di tempatnya semula.

Minju meletakkan kartu tes milik Jaemin di atas meja lalu berdiri, "Jadi ayo," ucapnya menarik tangan Jaemin.

Jaemin berhenti sebentar, "Ini mau jalan kaki?" tanya Jaemin bingung.

Minju mengangguk antusias dan masih memegang tangan Jaemin.

Jaemin menarik tangannya dari pegangan tangan Minju, kemudian berjalan ke arah tangga untuk mengambil kunci mobil yang ada di gantungan baju dekat tangga.

Jaemin kembali turun lalu menarik tangan Minju agar segera keluar dari apartement ini, tetapi langkahnya terhenti ketika Minju menggenggam tangan Jaemin sangat erat.

"Akhhh," rintih Minju, memegang perutnya yang buncit itu.

Jaemin menoleh saat Minju merintih kesakitan, "Kenapa?" tanya Jaemin bingung.

Minju meremas baju Jaemin dan mengeratkan genggaman di tangannya, "Ssakithhh," rintih Minju kembali.

Jaemin kalang kabut, dia gak tau harus ngapain di saat darurat seperti ini.

"Masih bisa jalan gak?" tanya Jaemin ketika melihat muka Minju yang sudah pucat dan berbeda dari biasanya.

Minju mengangguk, "M-masih." jawabnya sambil menahan rasa sakit di perutnya itu.

"Ke rumah sakit ya?" tanya Jaemin kembali, yang hanya dibalas anggukan sekilas oleh Minju.

"Istri mas cuma mengalami kram perut sama kontraksi ringan, bayinya perempuan baru jalan tujuh bulan tapi udah aktif banget berbeda dari bayi pada umumnya," jelas Rose panjang lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Istri mas cuma mengalami kram perut sama kontraksi ringan, bayinya perempuan baru jalan tujuh bulan tapi udah aktif banget berbeda dari bayi pada umumnya," jelas Rose panjang lebar.

Rose menatap Jaemin dan Minju secara bergantian, "Kalo boleh tau, usia kalian berdua berapa?" tanya Rose penasaran.

Jaemin menggaruk tengkuknya karena malu, begitu juga dengan Minju.

"Masih di bawah umur ya?" tebak Rose asal.

Jaemin nyengir, "Hehe iya dok, saya tujuh belas tahun kalo dia beda satu tahun sama saya," jawab Jaemin canggung.

Rose mengangguk paham, "Ya sudah, istri sama bayinya dijaga terus ya mas biar bisa melahirkan dengan normal nanti," ucap Rose.

Jaemin mengangguk, "Siap dok, terimakasih." ucap Jaemin lalu berjalan keluar dari ruangan dengan Minju yang berjalan mendahuluinya.

Minju berjalan dengan cepat di koridor rumah sakit meninggalkan Jaemin, ah dia jadi ingat waktu kejadian dulu di rumah sakit ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minju berjalan dengan cepat di koridor rumah sakit meninggalkan Jaemin, ah dia jadi ingat waktu kejadian dulu di rumah sakit ini.

Jaemin berlari mengejar Minju dari arah belakang. Jaemin menyamakan langkahnya dengan Minju ketika sudah berada di sebelahnya.

"Aku manggil nama kamu sambil teriak tadi gak denger?" tanya Jaemin yang masih berusaha menyamakan langkah kakinya dengan Minju.

Minju hanya memutar bola matanya malas, "Gak peduli, salah siapa kamu nakutin aku tadi pas perutku sakit malah kamu bilangnya aku mau lahiran huh," ucapnya kesal sembari mendengus kasar.

Jaemin menarik tangan Minju agar berhenti sebentar, "Maaf, kan aku gak tau," lirih Jaemin begitu langkah kaki mereka berdua terhenti di depan rumah sakit.

"Ikut aku, mau?" ajak Jaemin yang masih dalam keadaan menarik tangan Minju.

Minju luluh, "Kemana?" tanya Minju menatap Jaemin penasaran.

Jaemin berpikir sebentar, "Ke toko perlengkapan bayi, beli baju buat Hera," jawab Jaemin.

"Aku gak bawa uang," ucap Minju pelan.

Jaemin terkekeh, "Aku bawa uang, kemarin kan baru dapat gaji dari kerja part time," kata Jaemin sambil menepuk saku celana pendek hitam yang dipakainya.

"Ayo, tapi pulangnya mampir ke gramedia ya? aku mau beli buku." pinta Minju yang disetujui oleh Jaemin.

[1] Passion ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang