37. Kekesalan

1.8K 86 22
                                    

Pagi ini adalah hari dimana jadwal UAS dibagikan dan para murid dipulangkan lebih cepat. Tujuannya agar mereka bisa beristirahat lebih awal sebelum menghadapi soal-soal selama sepekan ke depan.

Bagi Clara dan Larisa ketika jam pulang lebih awal adalah kesempatan bagi mereka untuk keluar bersama merefresh otak mereka sebelum bertempur, sewaktu SMP mereka hanya melakukannya berdua namun kali ini apa salahnya jika bersama Nesya.

Ketiganya kini berada di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, tujuan mereka kini ke toko buku karena Clara yang sejak tadi merengek ingin menambah koleksi novelnya.

"Anjir Ris kalian sweet banget sih,,,, gue beli ah mau gue gunting nih kak Farelnya terus gue tempel di kamar gue." Ucap Clara antusias, tangannya memegang majalah yang menampilkan foto sahabatnya bersama lelaki dingin itu, bahkan sampai detik ini gadis itu tak mengetahui fakta jika couple model itu telah menjalin hubungan.

"Terus foto guenya Lo apain?"

"Gue buat bungkus kripik singkong di rumah." Ucapnya seraya nyengir tak berdosa.

Nesya yang kini berada di belakang dua remaja itu tengah mati-matian menahan jemarinya agar tak merobek majalah itu, perasaannya kembali terluka. Setelah mendengar jika Larisa berpacaran dengan Farel ternyata masih belum cukup, ada fakta lain lagi yang baru ia ketahui, fakta dimana mereka couple model mampu membuat amarahnya kembali muncul.

"Nes,,Lo gak beli sekalian?" tawar Clara.

"Iya mau ambil juga."

Tujuan Nesya membeli majalah itu agar dirinya bisa memandang wajah Farel kapanpun yang gadis itu inginkan, bukan untuk memandang wajah gadis di samping lelaki masa lalunya.

Setelah merasa puas berkeliling dan membeli beberapa barang, ketiganya kini tengah asik menyantap makan siangnya, ralat hanya Larisa dan Clara saja yang menikmatinya, sedangkan Nesya tengah sibuk berpikir bagaimana cara agar Larisa bisa hancur, bukan hanya kisah cintanya melainkan beserta dunia modelingnya.

"Habis ini pulang ya, gue ada pemotretan nanti sore."

"Siap,, mau gue anterin sekalian kalian berdua?" tanya Clara lantaran tadi mereka kesini menggunakan mobil Clara.

"Gausah,,gue minta jemput aja, lagian rumah kita gak searah, Nes Lo mau bareng gue?" tawar Larisa pada Nesya.

"Boleh." Jawabnya singkat.

°°°
Hari sudah mulai menginjak sore, terlihat dari sang Surya yang sudah mulai berada di bagian barat.

Mobil Clara sudah mulai menjauhi parkiran mall, lantas disusul dengan kedatangan Lamborghini hitam Farel dan tepat berhenti di depan dua gadis yang tengah menunggunya.

Pandangan Farel mulai menajam lantaran kehadiran gadis disamping Larisa, padahal ia berusaha menghindarinya agar rasa itu hilang sepenuhnya, namun sepertinya tidak bisa menghindar untuk kali ini.

Hanya keheningan yang terjadi di dalam mobil, Larisa yang memilih duduk di kursi depan hanya fokus menatap keadaan di depannya.

"Rel,,kamu ada pemotretan gak sore ini?" tanya Larisa membuka obrolan.

"Ada, satu agensi sama kamu habis ini langsung kesana."

Larisa tersenyum tipis seraya menganggukkan kepalanya pelan.

"Rel,,, Minimarket depan berhenti dulu, aku mau beli minum." Ucap Larisa lagi.

Farel mengangguk pelan lantas memberhentikan mobilnya, ia hendak ikut turun menemani gadisnya namun Larisa bersikeras tak ingin ditemani karena hanya sebentar saja.

Larisa and The Ice BoysWhere stories live. Discover now