2:Yugi Twin

1.6K 150 83
                                    

Sejak tadi Tsukasa berjalan mondar-mandir dikamarnya dengan geram karena Amane tak juga pulang membawa donat pesanannya padahal sejak tadi perut Tsukasa sudah keroncongan menunggu donat coklat + meses coklat yang dijanjikan Amane tadi pagi.

Ceklek

"Tadaima"

"Waa Amane okaeri~"

Bruk

Tubuh Amane oleng karena Tsukasa tiba-tiba menubruk tubuhnya untuk memeluknya seperti biasa beruntung Amane berhasil berpegangan pada knop pintu kamarnya.

"Berhenti berlari dan menubrukku Tsukasa!"Gerutu Amane menjitak Tsukasa sedangkan Tsukasa hanya nyengir seperti biasanya lalu mengadahkan tangannya kearah Amane.

"Jadi, mana donat coklatku?"

Amane menghela nafas lalu menyodorkan kantung berisi donat coklat pesanan Tsukasa lalu melepas dasinya dan meletakkan tasnya.

"Yatta! Donat coklat dengan meses coklat untuk makan malam!"

"Tsukasa jangan teriak-teriak!"

Tsukasa tertawa riang lalu kembali memeluk Amane dari belakang.

"Arigatou Amane!"

"Hm"

Tsukasa pun melompat ke atas ranjangnya dan mulai menikmati donatnya.

"Jangan makan diatas kasur!"

"Ah gomen!"

Tsukasa pun turun dari kasur untuk memakan donatnya, Amane memandangi Tsukasa cukup lama lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Saat berendam Amane tiba-tiba teringat ucapannya saat bersama Nene tadi dan bagaimana ekspresi gadis itu mendengar ceritannya, Amane memeluk kedua kakinya lalu membenamkan wajahnya di kedua kakinya.

"Syukurlah, Yashiro kembali dan kuharap Yashiro tidak membenciku setelah ini"Gumam Amane sendu.

-o0o-

Malam kian larut namun mata Nene tak juga terpejam karena cerita Amane masih terngiang dikepalanya.

"Tsukasa memiliki kelainan karena trauma masa kecilnya"

Sejak awal bertemu dengan Tsukasa, Nene sempat berpikir jika Tsukasa memilki gangguan mental mengingat lelaki itu mudah sekali berubah sifatnya dan sangat menikmati melukai seseorang, Amane akhirnya duduk mengambil sedikit jarak dengan Nene lalu menarik nafas dalam-dalam mengisi paru-parunya yang tiba-tiba terasa kosong hingga Amane kesulitan bernafas.

"Ke-kelainan?"

"Saat Tsukasa berumur 12 tahun, dia pernah diculik dan disiksa habis-habisan selama 3 hari sebelum akhirnya polisi berhasil menyelamatkannya tapi semenjak itu Tsukasa jadi kehilangan empatinya"

"Amane-kun..."

Amane mengacak rambutnya kasar mengingat betapa mengerikannya Tsukasa ketika traumanya sedang kambuh.

"Awalnya Tsukasa terlihat normal sampai suatu hari aku menemukan banyak sekali serangga mati di laci meja belajarnya dengan tubuh tercerai-berai, saat kutanyai kenapa Tsukasa hanya menjawab..."

Amane menelan ludahnya dengan susah payah, tubuhnya gemetaran hebat mengingat betapa takutnya Amane dengan sosok Tsukasa waktu itu, Nene pun menggenggam tangan Amane berusaha menenangkan Amane yang mulai ketakutan.

After Life || JSHKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang