23:My Little (Twin) Brother

963 109 32
                                    

Pagi itu Amane terbangun lebih awal dari biasanya lalu mendapati Tsukasa masih memeluknya erat seperti semalam dan itu membuat tubuh Amane sedikit kaku karena tidak banyak bergerak saat tidur.

Amane lalu mencubit pelan pipi Tsukasa agar lelaki itu terbangun dan melepaskan pelukannya.

"Ayo bangun Tsukasa dan lepaskan aku, aku harus menyiapkan sarapan serta bekal kita"Tegur Amane hingga akhirnya Tsukasa sedikit mengerjap-ngerjapkan matanya dan menguap.

Setelah Tsukasa melepaskan Amane, dia kembali tertidur sambil memeluk bantal Amane.

"5 Menit lagi Amane"

Amane tertawa kecil melihat wajah menggemaskan Tsukasa saat tertidur sambil memeluk erat bantalnya.

"Yasudahlah, lagipula ini masih sangat pagi"Gumam Amane seraya bangkit membenarkan selimut Tsukasa dan segera menuju dapur untuk memasak sarapan mereka serta membuat beberapa kue kecil untuk di jual.

Setelah selesai memasak, Amane segera mandi dan berganti baju seragam lalu menata sarapan mereka di meja makan.

"Ohayou Amane...Hoaam~"

Amane tersenyum menarikkan kursi untuk Tsukasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Amane tersenyum menarikkan kursi untuk Tsukasa.

"Ohayou, cepat sarapan dan segera mandi agar kita tidak terlambat"

Tsukasa mengangguk pelan lalu duduk untuk memakan sarapannya.

"Amane akan kerja lagi?"

Amane mengangguk.

"Aku hanya mengantar beberapa kue kecil untuk ku titipkan ke toko kecil dekat rumah kita, semoga hari ini kuenya habis!Ittekimasu!"Ucap Amane seraya keluar, Tsukasa tersenyum lebar melambaikan tangannya.

"Itterashai Amane~"

Tsukasa pun menyelesaikan sarapannya baru setelah pergi mandi untuk bersiap berganti baju seragam.

Sambil menungguk Amane datang, Tsukasa duduk di tepi kolam koinya melihat ikan-ikan itu berenang dengan bebasnya dan pikirannya mulai dipenuhi dengan mimpi buruk beberapa hari ini menghantuinya lagi hingga Tsukasa beberapa kali mencoba mencari cara agar Amane nyaman dengan kehadirannya.

Seperti berhenti asal peluk seperti biasanya.

Atau menyibukkan diri di club siaran radionya agar Amane bisa berduaan dengan Nene dan hal itu cukup menyiksa Tsukasa hingga Sakura beberapa kali cemas melihat Tsukasa yang sering melamun sendu atau terlihat kurang bersemangat walau Tsukasa tetap menutupinya dengan bersikap ceria seperti biasanya.

Ah Tsukasa takut kalau sebenarnya Amane semakin takut padanya dan segera meninggalkannya secepatnya.

Tsukasa takut bahkan rasanya mau mati saja.

Sebenarnya juga beberapa kali traumanya mendorongnya untuk kembali melukai Amane tapi Tsukasa selalu berusaha menggunakan akal sehatnya dengan cara melampiaskannya pada serangga.

After Life || JSHKWhere stories live. Discover now