10:Date

1K 124 75
                                    

Amane menghela nafas berat karena sudah hampir 10 menit berdiri menunggu kedatangan Nene tapi gadis itu tak kunjung terlihat batang hidungnya membuat Amane sedikit menyesal terlalu bersemangat berangkat padahal tadi Tsukasa terlihat membutuhkannya.

"Ah A-Amane-kun gomenne aku terlambat!"Teriak Nene dengan nafas tersenggal-senggal karena berlari sekuat tenaga menuju tempat janjian mereka, Amane mendengus sambil melipat kedua tangannya didepan dada lalu memalingkan wajahnya.

"Kau lama sekali!"

"Go-Gomen, ka-karena ini kencan pertama kita diluar a-aku jadi bingung harus berpakaian seperti apa"

Amane lalu memandangi Nene dari bawah keatas   dengan sedikit merona lalu langsung menarik tangan Nene agar cepat berjalan menuju bioskop.

"Amane-kun?"

"Kau terlalu lama! Filmnya akan segera dimulai baka!"

Nene menghela nafas kecewa padahal Nene berdandan sebaik mungkin agar di puji oleh Amane tapi ternyata Amane tidak menyadari usahanya itu dan terlihat masih kesal.

"La-Lain kali kau tak perlu repot dengan pakaianmu, itu membuatku lama menunggu"

"Go-Gomen"

Amane melepas gandengannya lalu berbalik menatap Nene yang menunduk sedih karena merasa bersalah pada Amane, Amane tersenyum jail lalu mencium pipi kanan Nene hingga membuat wajah gadis itu memerah total.

"A-Amane-kun?!"

"Jimat untuk membuatmu lebih baik?"

Nene tertawa mengingat kenangan mereka di toilet sewaktu Amane mencium pipinya untuk memberikannya jimat keselamatan.

"La-Lagipula, kau selalu cantik dengan baju apapun"

Nene merona malu lalu tersenyum mendengar pujian Amane yang sejak tadi dia harapkan.

"Arigatou ne Amane-kun"

Amane tersenyum lalu kembali menggandeng tangan Nene mengajaknya segera masuk ke theather.

Setelah menemukan tempat duduk mereka, beberapa menit kemudian filmnya dimulai.

"Nee Amane-kun"

"Hm?"

"Boleh aku bertanya sesuatu tentang Tsukasa-kun?"

"Kenapa?"

"Waktu itu kau bilangkan kalau Tsukasa-kun itu pysco tapi kenapa waktu di neraka cermin dia tidak menyakitiku melainkan hanya menidurkanku?"

Amane mengerutkan alisnya.

"Memangnya dia tidak mengatakan apapun padamu?"

"Waktu itu dia bilang, 'jika dia harus lembut pada wanita' begitu"

Amane tertawa kecil.

"Oh itu, aku memang dulu selalu bilang padanya begitu...tak kusangka dia mematuhi hal itu"

"Hee walau terlihat menakutkan tapi Tsukasa-kun benar-benar penurut ya padamu"

"Yah begitulah"

Setelah cukup berbincang mereka kembali fokus dengan film bioskop hingga tak terasa film yang mereka tonton pun berakhir.

"Huwaa filmnya ternyata mengharukan sekali!"Komentar Nene sesaat setelah keluar dari bioskop, Amane tertawa lalu menyeka air mata Nene yang masih sedikit tersisa di kedua matanya.

"Kau cengeng sekali"

"Ha-Habisnya, aku kasihan pada mereka karena ternyata mereka hidup di dimensi waktu yang berbeda"

After Life || JSHKWhere stories live. Discover now