9:He's mine!

1.1K 117 123
                                    

"Amane benar-benar berbeda denganmu ya Tsukasa"

"Hmm? Tentu saja! Karena Amane adalah kakakku!"

Sorata tertawa melihat ekspresi berbinar Tsukasa setiap kali membahas tentang kembarannya itu.

"Tapi, kenapa kembaranmu itu berbeda sekali denganmu maksudku..sewaktu smp dia benar-benar penyendiri dan selalu terlihat terluka apalagi dia juga sering membolos entah kenapa dia seperti anak nakal saja sedangkan kau ceria sekali tidak sepertinya suram sekali"Sahut Yuka

"Amane tidak seperti itu! Amane selalu tersenyum padaku dan dia juga selalu membantuku!Dia pintar semua mata pelajar! Pokoknya Amane itu terbaik!"Bantah Tsukasa sambil menggembungkan ke-2 pipinya karena tidak terima, Yuka tertawa melihat wajah menggemaskan Tsukasa yang berapi-api.

"Kau sangat menyayangi kembaranmu ya Yugi-kun"Komentar Yuka lagi.

"Tentu saja! Karena Amane juga menyayangiku!"

"Tapi, bagaimana kalau suatu hari Amane menikah?"Tanya Sorata

"Menikah?"

"Amane sekarang punya pacar dan kelak jika dia menikah tentu saja kau tidak bisa selalu bersamanya lagi dengannya"

Tsukasa menghela nafas berat mengingat percakapannya dengan teman sekelasnya, mendadak Tsukasa takut Nene merebut Amane darinya karena hanya Amane yang Tsukasa punya dihidupnya.

Amane milik Tsukasa dan Tsukasa takkan membiarkan siapapun merebutnya dari Tsukasa.

Tsukasa sudah selesai membersihkan sisa-sisa darah mayat Ayahnya sesaat setelah dia membakar potongan tubuh ayahnya di perapian ruang tamu dan Tsukasa memutuskan untuk segera mandi sambil membersihkan noda darah di kemaja putihnya.

Sewaktu Sorata bilang jika Amane menikah maka Tsukasa sudah tidak bisa selalu bersama Amane, Tsukasa teringat ucapan Amane yang bilang akan melindunginya dan Amane selalu bilang untuk selalu ceria apapun yang terjadi.

Tsukasa berpikir, apa kelak jika Amane menikah dan meninggalkannya maka Tsukasa masih bisa ceria seperti ini?

Setelah selesai membersihkan diri, Tsukasa kembali menunggu kepulangan Amane di belakang rumah sambil melihat-lihat ikan koi.

"Kalau main dengan serangga tidak boleh, bagaimana kalau aku main dengan ikan?"Gumam Tsukasa seraya berusaha meraih salah satu ikan yang berenang bebas di kolam tersebut.

"Nah aku-"

"Tsukasa?! Apa yang kau lakukan?!"


"Waaa Amane sudah pulang!"Pekik Tsukasa langsung melempar ikannya sembarangan dan memeluk Amane erat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Waaa Amane sudah pulang!"Pekik Tsukasa langsung melempar ikannya sembarangan dan memeluk Amane erat.

"Gomen, apa aku lama?"

After Life || JSHKWhere stories live. Discover now