🐯 12 🐣

10.5K 1K 65
                                    


"Sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku bicarakan juga, Tae." Pria itu mengerjap kedua matanya.

"Sebenarnya Suho sering mengirim pesan dan bunga pada ku." Dengan wajah bersalah nya ia memberikan ponsel nya pada Taehyung. Memperlihatkan gumpalan pesan tak terbaca oleh nomor yang tak disimpan dengan nama.

Taehyung menggigit bibir bagian bawah nya sambil membaca isi pesan pria itu kepada Jisoo.

"Jisoo-ssi, kau sedang apa? Sudah makan?"

"Jaga kesehatan mu Jisoo-ssi, udara musim dingin mulai masuk."

"Aku mau mengajak mu keluar makan malam, apa kau ada waktu Jisoo-ssi"

"Kau terlihat cantik sekali di acara musik Award. Kau membuatku kagum Jisoo-ssi"

Beberapa deretan pesan yang dibaca Taehyung membuat nya menatap Jisoo dengan pandangan yang tak dapat diartikan.

"Wah, Jisoo-ssi, apa kau pernah keluar makan malam dengan nya?" tanya Taehyung memicing mata nya meneliti.

"Anii!! Aku bahkan tak membaca pesan nya, Tae!" seru Jisoo.

"Terus dimana bunga yang ia berikan padamu?" tanya nya lagi.

"Semua nya ada di dorm. Aku menyuruh manager oppa untuk menaruh nya di tempat lain."

"Kenapa tak kau buang?"

"Bunga itu tak bersalah, Tae. Lagipula mereka sangat cantik." Taehyung menaikan alis nya satu.

"Aku bisa memberikan mu ribuan bunga yang lebih bagus daripada punya dia." ujar nya sambil melempar ponsel Jisoo ke meja.

"Tae!" Aksi nya menuai tatapan tajam si gadis.

Tawa pertama Taehyung pada hari ini akhirnya terbentuk. Ia menghujani Jisoo dengan kecupan di seluruh wajah nya.

"Geli, Tae!" Jisoo berusaha menghindar dari cengkraman pria itu namun usaha nya gagal. Pria itu malah memperjauh kecupan nya hingga ke leher putih Jisoo.

"Kau tak marah lagi , Tae?" tanya Jisoo. Taehyung berhenti, lalu Taehyung menatap Jisoo lekat.

"Hari ini hari yang melelahkan, Soo-yya. Aku masih marah dengan Suho." ujar nya.

"Kalian sempat dekat, Tae. Aku masih bisa mencari video kalian tertawa dan saling memuji satu sama lain di Youtube."

Taehyung berdecih kesal. Seketika ia ingin amnesia saja daripada mengingat dulu ia pernah sedekat itu dengan salah satu personil Exo itu.

"Jangan ingatkan aku. Aku sudah membenci nya mulai sekarang." ketus Taehyung.

Jisoo menertawai tingkah kekanakan kekasihnya itu. Syukurlah perasaan pria itu tampak nya sedikit membaik. Melihat nya seperti ini lebih baik daripada melihat wajah sedih nya.

Tangan nya kembali mengelus pipi bekas tamparan pagi ini. "Apa masih sakit, Tae?" tanya nya dengan raut khawatir.

"Masih. Sakit nya akan hilang jika kekasihku menciumku di bibir." Taehyung tersenyum nakal pada Jisoo siap menjitak kepala nya.

"Kau tak lupa kan di mana kau duduk sekarang sayang?" Mata Jisoo membelalak. Sekarang gadis itu baru sadar ia duduk di atas Taehyung dari tadi. Tiba-tiba wajah nya memanas.

"A-ani, sekarang turunkan aku!" seru Jisoo.

"Jangan bergerak. Kau tahu kan 'dia' sangat sensitif?" cengiran nakal Kim Taehyung membuat Jisoo gelagapan. Gadis itu langsung kaku tak berani bergerak.

"Hey, kau tak akan melakukan apapun kan?"

Taehyung menghisap udara di sekitar nya. Bola matanya melihat ke sembarang arah, seperti sedang berpikir. "Aku tak yakin Jisoo-ssi." Dengan wajah nya dibuat-buat sok polos.

The Apartment [VSOO]Where stories live. Discover now